LUBUKLINGGAU, Ampera Sumsel – Pasca terbongkarnya praktek dua pedagang yang mengoplos daging sapi dan babi oleh Polres Lubuklinggau, sangat berdampak pada permintaan daging dan kepercayaan masyarakat terhadap pedagang. Pemerintah pun langsung mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi terjadinya pengoplosan kembali oleh pelaku lain.
Tim yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Polisi serta Dinas Peternakan Kota Lubuklinggau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke penjual daging di Pasar tradisional Inpres Lubuklinggau, Selasa (6/6) pagi.
Sidak ini dilakukan untuk mengecek keaslian dan kesehatan daging yang dijual oleh pedagang, agar tidak ada lagi daging yang dioplos dengan daging celeng. Dari sidak ini tim terpadu mengambil enam sampel daging sapi yang mencurigakan.
“Kami mengambil enam sampel. Kami ambil karena mencurigakan mulai dari tekstur yang lembek, bau kemudian warnanya,” ungkap Kepala Disperindag Lubuklinggau, M Hidayat Zaini, saat diwawancarai, Selasa (6/6).
Dikatakannya, apabila sampel daging tersebut positif babi maka pihaknya akan memanggil pedagang yang bersangkutan untuk ditindaktegas dan diproses hukum.
“Kita butuh waktu 20 menit untuk melakukan uji revik oleh dinas peternakan terhadap sampel daging itu, dan setelah kita tes dengan alat yang ada, semua daging negatif babi, artinya sekarang aman,”tegas Dayat sapaan M Hidayat Zaini.
Sementara, Rahayu petugas dari Dinas Peternakan menerangkan, dari sampel yang ada semuanya memang negatif babi, namun kualitas daging sudah tidak baik untuk dikonsumsi. “Hasilnya negatif babi, tapi dagingnya sudah tidak layak untuk dijual, sudah membusuk, aroma nya sudah bau,dan lembek,” ujarnya
Naska ; Bram / Jhn
Editor ; prima