Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
LAPORAN : DARMAWAN
GEMAS – LAHAT
Lagi lagi kasus pencabulan anak dibawah umur kembali terjadi di Kabupaten Lahat. Pengawasan orang tua terhadap anak memang harus ekstra ketat, miris jika sudah dialami Melati (8) nama samaran, siswi di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Lahat, dirinya tak bisa berkutik saat diperlakukan cabul Serono (48), tukang ojek yang biasa mangkal di seputaran Kelurahan Lahat Tengah, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. Selasa (13/03/2018).
Informasi terangkum, perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur, sesuai dengan pasal 82 ayat ( 1 ) UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, terjadi saat korban hendak pulang ke rumah usai mengikuti kegiatan belajar rutin di sekolahnya.
Kronologis kejadian saat lelaki biadap (tersangka, red) yang sudah menunggu korban di luar gerbang sekolah, kemudian menawarkan hendak mengantarkan (Melati) pulang akhirnya tanpa rasa curiga Melati mau saja untuk diantar, tanpa disadari Melati bukannya diantar pulang ke rumah malah dibawa ke tempat yang sepi.
Diatas motor Melati mendapatkan perlakuan tak senonoh dari si otak mesum, usai melancarkan aksi bejatnya Melati diantar pulang. Setibanya dirumah, gadis lugu ini pun kemudian melaporkan kejadian yang baru dialaminya pada orang tuanya.
Mendapat laporan dari Melati, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lahat. Tak berselang lama, setelah menerima laporan Unit PPA Satreskrim Polres Lahat langsung melakukan pencarian terhadap tersangka, akhirnya keberadaan pelaku diketahui sedang berada di bengkel sepeda motor di Kelurahan Gunung Gajah.
Tersangka ini akhirnya bisa diringkus tanpa perlawanan sedikitpun. Kapolres Lahat AKBP Roby Karya Adi SIK melalui Kasat Reskrim Polres Lahat membenarkan perihal penangkapan. Dikatakan Ginanjar, tersangaka kini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Tersangka berikut barang bukti sudah kita amankan di Polres Lahat guna proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Editor : Ivi Hamzah
