MUARA ENIM, Ampera Sumsel —Mengenang masa perjuangan disaat Indonesia masih di jajah, dimana seluruh masyarakat ikut bahu membahu memperjuangkan kemerdekaan, banyak sekali cerita yang tertinggal disana. Salah satunya adalah mantan Bupati Muara Enim, Sofyan Efendi memiliki banyak kisah dikala itu.
Dan sebagai wujud dari rasa hormat dan penghargaan terhadap para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan
kemerdekaan tanah air khususnya di wilayah Muara Enim, Pemerintah Kabupaten Muara Enim mendirikan sebuah Tugu Pahlawan berlokasi di Desa Pandan Dulang, Kecamatan Tanjung Agung.
Tugu tersebut telah diresmikan Bupati Muara Enim, H Muzakir Sai Sohar bersamaan peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November, Kamis (10/11).
Pada peresmian tugu, Bupati turut didampingi Kapolres Muara Enim, AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0404 Muara Enim, Let Kol Inf Jamaludin, Kepala SKPD serta dihadiri masyarakat sekitar Desa Pandan Dulang.
Acara peresmian tugu pahlawan di Desa Pandan Dulang sempat diwarnai suasana haru saat tokoh pejuang nasional Kabupaten Muara Enim yang juga merupakan mantan Bupati Muara Enim, Sofyan Efendi menceritakan kisah masa muda mereka melawan penjajah.
Sofyan yang didampingi seorang putranya, tak kuasa menahan air mata mengenang perjuangan rekan-rekannya yang rela mati demi bangsa. Dengan mata berkaca-kaca dan mulut terbata-bata dia menyampaikan kisah perjuang kala itu. Cerita heroik itu juga mengundang simpati Bupati dan para tamu yang hadir.
Tugu pahlawan dibangun setinggi 5 meter berbentuk seorang prajurit yang sedang menopang senjata dan temannya terluka. Bangunan tersebut didirikan di Desa Pandan Dulang karena dulunya lokasi itu merupakan barak perjuangan tentara nasional.
“Tugu pahlawan ini diberi nama Tugu Pejuang Masyarakat Tanjung Agung yang dibanguun untuk mengenang kisah heroik pengorbanan pasukan Lettu M Zen Yasin dan Serma Husin Nawawi di Talang Empelu Pahali wilayah Desa Pandan Dulang,” kata Bupati.
Bupati mengatakan lokasi dibangunnya tugu merupakan saksi bisu perjuangan pahlawan yang gugur saat agresi militer Belanda pada tahun 1946.
“Pada saat tentara Belanda menyerbu, pejuang Lettu M Zen bin Yasin dan Serma Nawawi tertembak dan gugur dimedan perang, beliau dikubur pada pemakaman dibelakang Tugu Pejuang Desa Pandan Gulang, Tanjung Agung,” ungkap Bupati.
Bupati menceritakan dibangunnya Tugu perjuangan atas usulan Ketua DHC 45 Kabupaten Muara Enim, yakni Almarhum Kolonel HM Soleh Danai. Maka ditahun 2002, tugu tersebut mulai dibangun dengan peletakan batu pertama dilaksanakan Kasdam II Sriwijaya.
“Oleh karena itu, saya mengharapkan semua pihak khususnya masyarakat Tanjung Agung, jaga dan pelihara keindahan dan kebersihan tugu pejuang sebagai bentuk penghargaan kita kepada pejuang bangsa,” pungkasnya. (Hafis)