Laporan : Nopri
MUBA, gemasriwijaya.net – 1 Juni merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia karena diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Untuk mengenang dan menghormati jasa para pendiri bangsa yang telah merumuskan Dasar Negara ini,
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023. Tampak
di Halaman Kantor Bupati Muba dipadati oleh peserta upacara berdiri kokoh memberikan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, Senin (5/6/2023).
Upacara yang dipimpin oleh Pj Bupati Muba H Apriyadi Mahmud selaku Pembina Upacara tersebut mengambil tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan
Pertumbuhan Global”. Turut hadir Dandim 0401 Muba Letkol Arm Dede Sudrajat SH MH, Wakapolres Muba, Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Musni Wijaya SSos MSi, Para Asisten dan Para Staf Ahli Bupati, Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj Asna Aini Apriyadi, serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkab.
Dalam Amanat Presiden RI yang dibacakan Pj Bupati Muba H Apriyadi Mahmud, menyampaikan dengan memperingati Hari Lahir Pancasila. Bisa mengingatkan kita untuk terus mengamalkan nilai ideologi Pancasila, mengenang jasa para pendahulu, serta mensyukuri prestasi bangsa Indonesia berkat bimbingan Pancasila. Di tengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis kesehatan, pangan, energi dan keuangan, Indonesia termasuk satu dari sangat sedikit negara yang berhasil menanganinya. Kondisi ekonomi, sosial dan politik kita stabil terlaga dan bahkan semakin kokoh. Inflasi terkendaili, investasi tumbuh dan peluang kerja bertambah.
“Semua ini adalah anugerah dari Tuhan dan hasil sumbangsih seluruh anak bangsa. Karena berkat persatuan dan kesatuan, bangsa ini tangguh hadapi tantangan dan mampu lakukan terobosan. Berkat kerja keras & gotong royong kita, bangsa ini berhasil semakin dipercaya disegani masyarakat dunia,” ungkapnya.
Lanjutnya, Pondasi dari semua itu adalah ideologi Pancasila. Yang diwariskan oleh founding fathers yaitu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir.Soekarno. Ideologi ini yang menjadi jangkar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.
Saat ini, pemerintah dan seluruh komponen bangsa terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan Indonesia Sentris yang adil dan merata. Bekerja keras membangun daerah pinggiran, wilayah perbatasan hingga pedesaan. Ini adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang membutuhkan kesinambungan dan keberlanjutan.
Personil dalam pemerintahan bisa berganti. Tapi, perjuangan ini tidak boleh terhenti. Keadilan dan pemerataan, harus dipadukan dengan kesejahteraan. Itulah yang ingin diwujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM dan hilirisasi industri. Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin mengolahnya dulu di dalam negeri, untuk buka lapangan kerja dan dapatkan nilai tambah.
“Program besar lainnya yang juga dirancang demi pemerataan dan kemajuan adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara. Kita ingin masyarakat di luar jawa juga menikmati manfaat signifikan dari pembangunan. Sekali lagi, perjuangan ini belum selesai harus dilanjutkan oleh para pemimpin pemerintahan ke depan,”tambahnya.
Sambungnya, di tengah geopolitik dunia yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Menjadi titik temu dan jembatan perbedaan. Memiliki prinsip tidak berpihak pada kekuatan tertentu. Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia.
Ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian, menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G20 telah sukses kita laksanakan, negara yang berseteru, bahkan yang sedang berperang, bisa duduk bersama untuk mencari solusi damai. Kekuatan Indonesia di ASEAN, juga akan kita manfaatkan untuk membuat
ASEAN semakin kokoh, bersatu dan terus menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran. Ini adalah bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia.
“Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh, menciptakan dunia yang damai dan sejahtera.
Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi. Mari kita sambut pesta demokrasi dengan kedewasaan dan juga suka cita dengan memegang teguh Pancasila. Mari kita perjuangkan visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Maju, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju, yang adil, sejahtera dan merata, serta berwibawa dalam percaturan pergaulan dunia,”tandasnya.
Editor : Ivi Hamzah