Laporan : Toni R
PAGARALAM, Gemasriwijaya.Net – Akibat cuaca ekstrem yang kerap melanda kota Pagaralam dan sekitarnya tahun 2021 hingga 2022 berdampak pada sektor pertanian di Kota Pagaralam salah satunya komoditas Kopi. Cuaca yang tidak menentu menjadikan produksi buah kopi mengalami penurunan tahun ini.
Salah seorang petani kopi, Candra Lika, Warga Demporeokan, Kota Pagar Alam, Selasa (30/8/2022) mengungkapkan terjadinya penurunan produksi kopi dikarenakan berbagai faktor salah satu faktor penting yakni cuaca. Pada saat berbunga banyak yang rontok atau gugur, diakibatkan terkena hujan deras.
“Penghasilan buah untuk tahun ini menurun, karena bunga pada setiap batang banyak yang berguguran. Ini cukup merugikan para petani, termasuk saya,” ungkapnya.
Candra juga menambahkan, walaupun hasil panen lebih sedikit, namun harga malah merangkak naik. Tahun lalu satu kilonya berkisar 20-21 ribu. Namun sekarang naik menjadi 24 ribu per kilogram
“Alhamdulillah, walaupun produksi kopi sedikit daripada tahun lalu, namun harga merangkak naik. Sehingga apa yang diharapkan petani kopi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat terwujud,” tutupnya.
Editor : Ivi Hamzah