Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
PT Musawaa Indonesia Mandiri (MIM) yang diduga merupakan sebagai kontraktor bidang properti melalui brosur dan penawaran yang pernah bersosialisasi dilakukan di kantor besar lama PT Bukit Asam Tanjung Enim Pada sekitar bulan April – Mei 2017 lalu, dalam rangka menjaring calon debitur atau peminat perumahan bersubsidi sempat mendapat respon ratusan peminat. Namun sayang nya keseriusan ini sedikit terhambat karena informasi selanjutnya dari Perusahaan tersebut diduga putus.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan bahwa PT MIM akan membangun perumahan di lokasi Klawas Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul dengan berbagai kategori yang dikhususkan untuk anak perusahaan PT Bukit Asam dan juga untuk umum.
Dengan tipe 36/108 bersubsidi dan dibandrol dengan harga 130 juta,. dengan nama hunian Pelangi Bukit Asam tahun 2017 dan City View di tahun 2018.
“Lokasi penawaran yang dilakukan di kantor besar lama PT Bukit Asam dan letak pembangunan rumah yang sangat strategis, tentu sangat banyak menarik peminat sehingga peminat untuk memiliki rumah di lokasi tersebut terbilang Antri,” Ungkap Erni Ningsih (32) Calon Debitur warga RT 02/07 Kelurahan Pasar Tanjung Enim.saat di temui bersama puluhan debitur senasibnya di Gang Bangka kelurahan Pasar Tanjung Enim Lawang Kidul (26/6/19).
Saat ini, dirinya dan puluhan debitur lainnya yang berasal untuk kategori pemilik Perumahan umum ditawarkan oleh PT MIM masih menunggu kepastian dari pihak perusahaan tersebut, kapan akan melaksanakan pembangunan rumah sesuai kesepakatan, mengingat hampir 3 tahun ini belum ada realisasinya.
“Sementara DP sebesar 2 juta sudah kita bayarkan ke pegawai perusahaan dan di berikan bukti berupa tanda terima lengkap dengan nama karyawan tertanda Eni Sulastri yang diberikan materai dan cap perusahaan pada tanggal 11 Mei 2018,” urai Ningsih.
Hal Senada juga disampaikan oleh Doni salah satu calon debitur yang juga membayarkan tanda jadi sebesar 2 juta Kepada PT MIM sebagai bukti pembayaran yang dibayarkan pada 30 April 2018 lalu. Bahkan banyak juga yang membayar sebesar 7 juta karena tertarik dengan hadiah yang ditawarkan kepada debitur awal terbanyak dan akan diberikan fasilitas TV kulkas dan AC.
“Kita sangat kebelet ingin segera memiliki rumah melihat tawaran dan harga Hunian yang sangat menarik, tentu kita tidak mau kalah dengan ratusan calon debitur lain dan saat itu juga kita langsung membayar tanda jadi sebesar Rp 2 juta,” terangnya.
Dengan niat yang baik dan mengharap ke sungguhan dari pihak perusahaan yaitu PT Musawaa Indonesia Mandiri melalui direkturnya, pihak debitur sangat mengharapkan agar realisasi pembangunan Perumahan agar segera dilanjutkan.
Dirinya bersama yang lain sudah melakukan konfirmasi ke rumah Pak Agus dan adiknya Erni Sulastri yang menerima tanda jadi tersebut di mana rumah Kedua saudara ini terletak di Talang Jawa serta mencari informasi di lokasi perumahan dimana disana terdapat 1 unit rumah contoh yang dijadikan kantor perwakilan perusahaan, namun tak satupun penghuninya yang bisa ditemui.
“Kami berharap melalui media ini para pemimpin dan petinggi pemilik pemilik perusahaan akan terpanggil dan bertanggung jawab guna merealisasikan apa yang telah ditawarkan kepada kami sebagai calon debitur yang sangat ingin memiliki rumah,” harapnya.
Hingga pagi ini pantauan di rumah Agus beralamat di simpang ladang arah pemakaman Gadis Talang Jawa Tanjung Enim kantor pemasaran PT MIM Di Klawas desa Lingga Tanjung Enim tampak kosong sehingga tidak di dapat informasi terkait persoalan tersebut. Senin, (1/7/2019).
Editor : Ivi Hamzah