Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
Laporan : Pardinal
GEMAS – PAGARALAM
PT.Ayek Besemah yang memproduksi air kemasan serta menjadi kebanggan masyarakat Kota Pagaralam kini terancam tutup, karena banyaknya kejanggalan dalam manajemen perusahaan, mulai dari pemegang dan besaran saham yang tidak jelas, karena 15 persen tidak diketahui pemegangnya, 70 persen dikuasai Pemkot dan 15 persen dipegang oleh PT.Mentari. Hal ini terkuak saat Walikota Pagaralam Alpian Maskoni sidak langsung ke PT. Ayek Besemah yang beralamat di dusun Sukarame Kecamatan Dempo Utara,Rabu (26/09). Selain masalah saham juga unsur pimpinan perusahaan dimana komisaris merangkap direktur.
Selama beroperasi tahun 2011 hingga tutup Juni 2018 PT Ayek Besemah tidak pernah bayar PAD ke Pemkot Pagaralam. Dengan karyawan 23 orang membuat Walikota lebih mencengangkan lagi komisaris merangkap direktur yakni dijabat Ibu Ratna. Walaupun dengan rangkap jabatan tidak pernah digaji meski produksi ARPA perhari bisa mencapai belasan ribu cups plus kemasan botol, melainkan yang bersangkutan lebih mementingkan kesejahteraan karyawan nya.
Temuan ini mengundang decak kagum orang nomor 1 Pagaralam Alpian.
Usai inspeksi Walikota Pagaralam kepada sejumlah awak media menyatakan, terkait dengan persoalan di tubuh PT.Ayek Besemah akan segera menginventarisir asset, apakah nanti akan dilanjutkan atau distop operasi nya (PT.Ayek Besemah) tentu atas keputusan tim.
“Bukan Walikota yang memutuskan, namun tim, Kan sayang uang milyaran rupiah dihambur hamburkan tanpa hasil dan merugi lagi. Setelah ada keputusan dari tim barulah kita putuskan, tentunya tidak bisa dalam waktu singkat ini, termasuk juga penelusuran saham 15 persen yang gak jelas pemegangnya akan ditelusuri lebih dulu. Atas nama Pemda tentu menginginkan keuntungan dari suatu usaha, lebih baik ditutup bila tidak menghasilkan apalagi merugi.”cetusnya.
Terpantau dalam Inspeksi mendadak ke PT.Ayek Besemah melibatkan Assistant II Syafrani, Kadisperindagkop Saidi Amrullah, dan camat Dempo Utara.
Editor : Ivi Hamzah
