Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
KEMENAG
LAPORAN : Tim
GEMAS – LAHAT
Terkait tuntutan aksi yang di lakukan Himpunan Mahasiswa Pelajar Lahat (HIMAPELA) pada jum’at (13/7). Akhirnya Kemenag mengundang Himapela untuk melakukan pertemuan dan mencari solusi tentang pengawasan terhadap iuran perbulan di MTSN Lahat.
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan Himapela mengucapkan terima kasih kepada Kemenag Lahat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan dan berdiskusi bersama. Selanjutnya bahwa (Himapela) hanya sebagai sosial kontrol atas iuran yang terjadi di MTSN Lahat, dan agar iuran sekolah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
” Semua sudah sesuai Peraturan Menteri Agama PMA yang menjelaskan bahwa ada perbedaan antara SUMBANGAN DAN IURAN” Kata Sundan Anggota Himapela Rabu (18/7).
Yang di sayangkan pada kenyataannya bahwa implementasi di lapangan penerapan PMA tidak sesuai dengan aturan yang tertuang dalam PMA itu sendiri, ketika ini telah diberlakukan di MTSN walaupun melalui kesepakatan rapat komite.
“Kembalinya apapun kesepakatan rapat apabila tidak sesuai peraturan yang ada maka tetap cacat secara hukum, sebab PMA jelas jelas mengatur tentang sumbangan. Tapi yang terjadi di MTSN Lahat adalah Iuran dan diberlakukan sama rata serta di pugut dengan ketentuan waktu perbulan,” Jelas Sundan yang memang sudah beberapa kali melakukan kontrol terhadap pendidikan di Kabupaten Lahat dengan Aksi dan Audensi.
Sementara Kepala Kemenag Lahat mengatakan Pemberlakuan yang ada selama ini di MTSN Lahat itu pada tahun 2017 bukan di tahun 2018. Dan berjanji akan mengadakan pertemuan dengan pihak MTSN 1 Lahat untuk menyampaikan apa yang menjadi Tuntutan dan akan melakukan pengawasan terhadap apa yang terjadi di lapangan soal penerapan PMA.
“Terima kasih atas masukan dari anak – anak HIMAPELA dan akan segera kami, meminta pihak MTSN agar duduk bersama guna membicarakan yang menjadi tuntutan,” Pungkas Rusidi.
Editor : Ivi Hamzah
