Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
PALEMBANG, Amperasumsel –Lantaran terlilit hutang membuat Aswandi (26), warga Desa Lebong Batang Kecamatan Pangkalan Lampan Kabupaten OKI, memilih untuk menjadi kurir senjata api rakitan dengan upah Rp 500 ribu. Uang sudah diterima dan tinggal mengantarkan, belum sampai tujuan Aswandi ditangkap polisi saat berada di Jalan Jaya Indah Kelurahan 14 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, Kamis (4/8) malam. Melihat kedatangan polisi, Aswandi mencoba untuk melarikan diri. Akan tetapi, polisi bergerak dengan cepat sehingga kaki kanannya harus dihadiahi timah panas petugas. Petani karet ini mengaku, bila mau menjadi kurir senjata api rakitan karena tergiur dengan upah yang sangat besar dari tawaran temannya. “Aku lagi butuh uang, sehingga mau mengantarkan senpi rakitan itu. Memang tahu kalau itu ilegal, tetapi karena upahnya sangat besar jadi mau nerima tawaran dari teman,” ujarnya sambil meringis menahan sakit, Minggu (7/8).
Tersangka ini memang sudah mendapatkan uang sebagai jasa pengantaran senpi rakitan senilai Rp 500 ribu, namun motornya yang telah menungga masih tetap ditarik leasing. Sehingga, upayanya untuk mempertahankan motor kesayangan tetap tidak dapat dilakukan. “Percuma juga semua dilakukan, motor masih diambil leasing. Barang belum sampai, sudah ditangkap polisi,” pungkasnya sambil menangis.
Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Daniel TM Silitonga melalui Kasubdit III Jatanras AKBP Hans Rahmatulloh Irawan menuturkan, dari pengakuan tersangka memang ia bertugas untuk mengantarkan senjata api rakitan. Akan tetapi, dari informasi masyarakat dilakukan penangkapan saat sedang mengantar senjata api tersebut. “Masih kita kembangkan, apakah senjata tersebut sudah digunakan untuk kejahatan atau belum. Tetapi, memang tersangka ini sengaja membawa senjata rakitan secara ilegal,” katanya. Dari tersangka Aswandi diamankan sepucuk senjata api rakitan jenis revolver dengan empat silinder dan sebutir amunisi. (MD)
