Home / LAHAT / ANTRIAN PANJANG, DUMP TRUCK BUAT WARGA KESAL

ANTRIAN PANJANG, DUMP TRUCK BUAT WARGA KESAL

Laporan : Karel

Gemas-Lahat

Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, banyak diburu pelanggan khususnya armada pengangkut batu bara, di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kecamatan Merapi Barat dan Timur, disuguhkan dengan pemandangan antrian Dump truck pengangkut batu bara baik kosong atau pun berisi tujuan Palembang atau Lahat, Kamis (11/01).

Mobil bus umum baik penumpang atau pribadi turut antri, karena keterbatasan stock minyak dan tenaga kerja.

Saat diwawancarai, salah satu karyawan sebut saja “ED”, ia mengakui bahwa ternyata di SPBU tempat ia berkerja, didominasi oleh kendaraan jenis dump truck.

“Mobil Dump truck pengangkut Batu Bara lah yang banyak menggunakan solar ketimbang kendaraan pribadi,” cetus ED.

Disisi lain, sangat jelas dengan tegas pertamina melarang pengisian armada yang mengangkut Barang Perusahaan melakukan pengisian di SPBU. Akan tetapi, sepertinya baik pihak Pom pengisian bahan bakar maupun pertamina sudah memberikan kebebasan, di mana seharusnya pengisian BBM pengangkutan Barang perusahan, dalam hal ini Batu Bara mengikuti harga insustri di atas sepuluh ribu rupiah.

Walhasil, akibat panjangnya antrian dump truck baik berisi atau kosong, juga mengakibatkan terganggunya pengguna jalan lainnya, baik sepeda motor maupun mobil.

“Sempitnya lahan parkir, antri pembelian minyak di SPBU kadang kala dihalau oleh warga, karena parkir menghalangi keluar masuk kendaraan pribadi yang keluar dari halaman rumahnya,” terang HRsalah satu sopir yang ikut antri.

Heri, salah seorang warga Banjar Sari Merapi Timur, yang berhasil kami wawancarai menjelaskan, kadang kala mengeluhkan, sejak adanya mobil angkutan batu bara yang mengisi BBM di SPBU. “Setiap saya mengisi minyak untuk tujuan kerja, selalu terlambat dan ikut antri panjang.

Selanjutnya saat di konfirmasi ke PT.Pertamina(Persero) Marketing Operation Region II Terminal Lahat, saat menghadap ke Pos Security tepat pkl.14.00.Kamis 11/01/18.

“Saat ini utk karyawan tetap, semua lagi tidak ada di kantor,yang ada outsorcing karyawan kontrak, semua lagi ada acara,” terang nya,SM(Security fiket PT.Pertamina).

Senada dengan pengakuan salah seorang warga Ahmad, yang saat itu sedang melakukan pengisian BBM.

“Berharap kepada pihak pertamina, untuk membatasi penjualan minyak terhadap mobil angkutan batu bara, jikalau dilarang untuk segera mengambil tindakkan nyata, baik yang disengaja atau pun tidak,kalau hal ini ulah oknum SPBU,sekiranya untuk ditindak tegas,” terangnya.

Menurut karyawan yang saat itu ada di pos security yang nama nya tidak di ketahui, mengarahkan untuk ke migas dan Sales Region yang ada di Palembang.

Hal aneh tidak lazim disebuah kantor penting pelayanan publik, masih dalam keadaan jam kerja karyawan tetap PT. Pertamina tidak ada di kantor, hal ini bisa berpotensi menyulitkan apabila ada hal penting yang berhungan ke masyarakat, mungkin ini hal biasa buat PT Pertamina.

Editor : Ivi Hamzah

Check Also

Mulus, Rp10M untuk Peningkatan Jalan Dalam Kecamatan Pajar Bulan

Laporan : Toni R LAHAT, Gemasriwijaya.net – Pemerintah Kabupaten Lahat sejauh ini melakukan peningkatan dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *