LAHAT- Dunia pendidikan dikabupaten Lahat kembali tercoreng akibat ulah salah satu oknum guru berstatus PNS AT (Inisial-red) yang berbuat mesum dengan anak dibawah umur Rj (inisial-red) warga kecamatan kikim selatan yang berstatus prlajar kelas VIII disalah satu SMP Negeri dikabupaten Lahat. Ironisnya, selain dilakukan didalam mobil inova milik AT, hal ini dilakukan dimalam ramadhan saat umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa Rabu (29/6), sekitar pukul 15.00 wib dan digerebek anggota Polsekta kikim timur dijalan lintas Desa Gunung Kerto, Kabupaten Lahat.
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka melalui Kasat Reskrim Lahat Arif Mansyur dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan oknum guru PNS yang sedang berbuat mesum dipinggir jalan. Kedua pelaku ditangkap beserta barang bukti berupa dua Kondom beserta mobil Inova milim pelaku AT. “Iya benar saat ini pelaku sedang diproses hukum, saat anggota Polsek kikim Timur menggerebek keduanya dalam kondisi setengah bugil sambil bermadu cinta,”ujarnya.
Dijelaskan Arif saat ini, untuk kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian dan terkait Rj yang masih anak dibawah umur tentu akan ada hukuman lain. “Untum kasusnya sedang dilakukan penyelidikan namun yang pasti ada ancaman pelanggaran hukum terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh AT,”imbuhnya.
Sementara itu, ketua LPPA Lahat M Aplitara Gumay mengungkapkan, sangat menyayangkan atas ulah yang dilak Dilakukan oleh AT, terlebih lagi terjadi pada bulan ramadhan dan dilakukan terhadap anak dibawah umur. Meskipun, belum ada pihak yang melaporkan namun LP3A tetap akan menuntut mengingat RJ masih dibawah umur dan berstatus pelajar SMP. “Ini kasus yang serius, kita berharap agar tindakan tegas yang sesuai dengan hukum untuk oknum gutu ini. Agar kedepan tidak ada lagi oknum guru yang memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat,”ucapnya.
Ketua Komisi IV bidang pendidikan Marwan Arsiansyah menuturkan, dinas terkait harus segera melakukan tindakan tegas terhadap ulah oknum yang mesum selama bulan suci ramadhan. Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar mencarikan solusi untuk mengurangi tindak kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur. “Jelas kejadian ini telag mencoreng nama baik pendidikan diLahat. Namun kita tidak mau buru-buru, kita koordinasikan dulu dengan dinas terkait akan pengakuan oknum guru tersebut,”pungkasnya (LhL)