LUBUK LINGGAU, Ampera Sumsel – Sebuah mobil truk bermuatan 10 ton beras terperosok ke Sungai Mesat di jembatan penghubung antara RT 09, Kelurahan Cereme Taba dengan RT 07, Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Rabu (12/4) sekitar pukul 16.00.
Kecelakaan yang menimpa truk diduga karena kelebihan beban dan tak kuat melaju ditanjakan. Beruntung dalam peristiwa naas itu tidak menimbulkan korban jiwa dan sang sopir berhasil menyelamatkan diri.
Informasi yang didapat Koran Kito menyebutkan, kejadian bermula saat mobil yang dikemudikan Amit (45), warga Kelurahan Karya Bakti itu mengangkut beras bermerek DJ dari Provinsi Lampung menuju Kota Lubuklinggau.
Setiba di Lubuklinggau sebelum mengantar beras ke gudang di Kelurahan Megang, Kecamatan Linggau Utara II. Amit memilih pulang terlebih dahulu kerumahnya untuk beristirahat. Usai istirahat karena melihat hari sudah sore Amit pun berencana mengantarkan beras itu ke gudang tempat penyimpanan.
Saat melintas di TKP hendak menaiki tanjakan tiba-tiba mobil truk yang dikendarainya mundur secara perlahan, bahkan ketika mobilnya mundur Amit berupaya beberapa kali menekan gas.
Namun, karena tanjakan cukup curam dan kondisi mobil kelebihan beban membuat mobil Amit langsung menghantam dinding jembatan. Lalu langsung terjun bebas masuk ke dalam Sungai Mesat.
“Kami dengar mobil ini ngegas-ngegas beberapa kali, kami kira biasa karena ini tanjakan, tak berapa lama terdengar suara brak, kami lihat mobil truk ini sudah terbalik masuk ke dalam sungai ini,” ungkap Ari Prionggo warga setempat.
Sontak saja, peristiwa naas tersebut langsung menjadi tontonan warga sekitar dan para pengendara yang melintas . Bahkan ramainya warga dan pengendara yang berhenti membuat arus lalulintas di jalan kelurahan itu sempat mengalami kemacetan.
Sementara Ketua RT Cereme Taba Rifat Ahmad membenarkan mobil yang dikendarai Amit tersebut di duga lebih muatan. Ditambah tanjakan yang hendak ia lewati cukup curam. Sehingga mobil yang dikendarainya masuk sungai.
“Laporan warga kepada kita yang melihat kejadian itu. Karena memang kelebihan muatan, jadi saat menanjak tidak bisa ditambah sekarang habis hujan jalanan licin,” singkatnya.
(Naska : Net KK)
(Editor : Prima)