PRABUMULIH, Ampera Sumsel — Polres Prabumulih siapkan tim opsnal untuk menangani tindak kejahatan pembegalan di wilayah hukum polres Prabumulih. Tim ini dibentuk menindaklanjuti instruksi Kapolri untuk menindaktegas para pelaku pembegalan yang saat ini telah meresahkan masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mendapat lampu hijau, Polres Prabumulih pun menegaskan akan melakukan tindakan tegas dengan cara tembak ditempat bagi pembegal yang melakukan perlawanan dan mengancam keselamatan korban maupun aparat keamanan.
“Langkah awal kita akan lakukan tindakan tegas terukur. Apabila pelaku melakukan perlawanan kita lebih tegas lagi terhadap mereka, daripada berakibat fatal terhadap anggota kita di jalan, ” ungkap kapolres Prabumulih AKBP Arief Adiharsa melalui Kabag Ops Kompol Andi Supriadi, Jumat (16/9).
Daerah-daerah yang kerap menjadi titik rawan pembegalan sendiri, kata Kabag Ops, yakni kawasan Desa Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) dan sepanjang jalan lingkar Kota Prabumulih, yang mana pelaku begal tersebut kerap melancarkan aksinya pada malam hari.
“Kalau jalan lingkar cenderung pelaku curas angkutan barang. mereka mengambil paksa barang bawaan sopir. Kita akan fokus kan tim patroli malam karena aksi pembegalan kerap dilakukan pada malam hari, ” ujarnya.
Dalam operasi tersebut, terang Kabag Ops, pihaknya melibatkan semua opsnal baik dari polres Prabumulih maupun dari Polsek-Polsek yang ada di Kota Prabumulih. Para petugas sendiri, dalam melakukan tugasnya, dibagi menjadi beberapa bit.
“Namun belakangan angkutan batubara tidak lagi melintas, sehingga para pembegal ini berkurang dengan sendirinya karena sasaran mereka ini para sopir angkutan barang, ” tsrangnya.
Ditanya mengenai perbandingan jumlah tindak kejahatan dibulan yang sama yang berhasil diungkap dari tahun sebelumnya, Kabag ops menuturkan jika tahun 2016 tindak kejahatan di Kota Prabumulih mengalami penurunan hingga 30 persen. Bahkan dalam Operasi Sikat Musi, Polres Prabumulih berhasil mengungkap semua kasus.
“Jadi untuk TO Sikat Musi curas, curanmor sudah terungkap dua. Motif para pelaku lebih dominan karena masalah ekonomi. Tinggal lagi kita ungkap kasus di LP-LP yang merupakan tanggungan kita untuk diungkap tsk nya” tuturnya menambahkan. (Hafis)