MUARAENIM, AmperaSumsel – Zulpadlil Azim (35) yang sehari-hari bertugas sebagai wartawan media Purna Polri di wilayah Kabupaeten Muaraenim Sumatera Selatan, melaporkan seorang oknum PNS PU Bina Marga Muaraenim EW (56) ke Polres Muaraenim, Selasa, 23-8-2016. “Saya tidak terima dikatakan bak binatang oleh EW ini, ini sudah keterlaluan,” ujar Zulpadlil warga Desa Lubuk Empelas ini.
Zulpadlil menuturkan, peristiwa tersebut terjadi di Kantor PU BM Muaraenim sekira pukul 14.00 WIB, ketika ia bersama seorang rekannya sesama wartawan, mendapat keluhan dari masyarakat di sepanjang jalan di BTN, Kelurahan Air Lintang, Muaraenim, tentang saluran air yang untuk masuk keluar ke rumah warga tidak cor oleh pemborongnya. Padahal sebelumnya, ada selokan sebagian warga sudah membuat coran sendiri, namun ketika dilakukan perbaikan jalan dan pembuatan saluran air oleh pemborong tempat keluar masuk rumah warga tidak di cor lagi. Akibatnya warga merasa kesulitan untuk keluar masuk dan terpaksa membuat coran sendiri.
Selanjutnya, zul berusaha untuk menkonfirmasi dengan PPK Proyek tersebut bernama Sri. Setelah bertemu, diapun sempat berbincang-bincang dengan Sri, namun kebetulan didekatnya ada oknum EW, sambil marah-marah dan raut wajah tidak bersahabat. Puncaknya, oknum PNS EW mengancam dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas sebagai seorang pejabat di PU BM Muaraenim. “Kau ini, “maaf kata-katanya tidak layak di publikasikan” tiga bulan lagi aku pensiun, tunggu,” ujar Zul menirukan ancaman tersebut.
Dikatakan Zul, bahwa untuk konfirmasi tersebut adalah tugas wartawan supaya permasalahan jelas dan clear. Sebab ia tidak tahu, apakah untuk mengecor jalan keluar masuk ke rumah warga tersebut masuk dalam RAB atau tidak. Seharusnya jika memang tidak ada, cukup jawab saja tidak ada, permasalahan selesai, tidka perlu melakukan pengancaman dan melecehkan profesi wartawan serta pribadi. “Ini sebagai pembelajaran bagi seluruh PNS terutama pejabat berwenang, seharusnya gunakanlah cara yang elegan bukan dengan gaya preman,” tegas Zul.
Photo/Naskah : (Hafiz)