EMPATLAWANG, Ampera Sumsel– Ditengah suka cita Idul Adha 1437 H yang dirayakan umat muslim di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, namun tidak bagi sekeluarga besar yang bertempat tinggal di sejumlah tempat kecamatan Tebing Tinggi. Betapa tidak, senja hari kemarin (12/9), perahu ketek ( perahu rakyat, red) yang mereka tumpangi dari arah Pasar Ulu Kecamatan Tebing Tinggi menuju ke Pulau Emass karam ditengah perjalanan.
Berdasarkan pengakuan Hendri (27) warga Pulau Emass, tak lain merupakan sopir kapal ketek menjelaskan, dirinya bersama 9 penumpang lainnya yang masih sanak saudara yakni Agung (17) juga beralamat yang sama dengannya. Kemudian Cik Inten (50) bersama anaknya Ivan (8), serta Emi (39) beserta anaknya Reza (10) semuanya warga Pasar Ulu. Selanjutnya Nuraini (45) warga Talang Jawa bersama anaknya Rika (10) dan Riko (10). Dan satu penumpang lagi Emi Sigit (40) warga pasar Ulu Kecamatan Tebing Tinggi. Nah mereka berangkat pukul 15.00 wib dari pasar Ulu Kecamatan Tebing Tinggi tak jauh dari lokasi Jembatan Pulo Emass, menggunakan perahu ketek menuju ke jembatan kuning atau sering disebut Jembatan Musi II Tebing Tinggi. Bermaksud untuk merayakan Idul Adha di lokasi tersebut.
Namun takdir mengatakan lain, persis tak jauh dari lokasi kuburan Puyang Gadis tepatnya di Lubuk Merbau, perahu ketek yang mereka tumpangi karam lantaran berlawanan dengan arus sungai yang cukup deras saat itu dan diduga kuat menabrak batu besar sekitar pukul 16.30 wib. “Karena arus sungainya cukup deras pak, jadi perahunya miring ke sebelah kiri dan seketika itu juga air masuk ke dalam ketek sehingga karam,”aku Hendri.
Tak pelak lagi, mereka berhamburan di lokasi kejadian. Selanjutnya Hendri berupaya menyelamatkan beberapa penumpang tersebut dengan cara menggotongnya ke pinggiran Sungai. Namun sayang, 1 penumpang berakhir usianya pada kejadian itu, yakni Emi Sigit (40) warga Pasar Ulu ditemukan mengambang di Sungai Musi bawah jembatan musi I tak jauh dari belakang rumah kediamannya sendiri. Kemudian 2 orang lagi Reza anak dari Emi Sigit dan Riko anak Nuraini, hingga berita ini diturunkan masih dalam proses pencarian.
Ketika dikonfirmasi Camat Tebing Tinggi, Syafei Marzuki melalui Sekcam Tebing Tinggi, Umar Hasan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, korban berjumlah Sembilan orang. “Saya baru mendapatkan laporan dan ini mau ke lokasi kejadian. Informasinya penumpang perahu itu berjumlah Sembilan orang, ada yang meninggal dan sudah ditemukan dan ada yang belum ditemukan. Nanti akan saya kasih kabar selanjutnya,” katanya.
Disampaikannya, pihak kecamatan sudah memerintahkan para Kepala Desa (Kades) yang desanya berada di sekitaran Sungai musi, untuk siaga dan turut melakukan pencarian di sekitaran lokasi sungai musi di wilayah desanya. “Seperti Kades Kota Gading, Baturaja Baru dan Lama serta Kades Sugiwaras, sudah saya kasih tau, agar turut melakukan pencarian di sekitaran Sungai Musi dalam wilayah desanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Empat Lawang AKBP. Bayu Dewantoro melalui Kasat Reskrim AKP Robinson didampingi Kanit Pidum Ipda Dian Wiatna membenarkan kejadian itu, setelah mengetahui informasi itu dari masyarakat pihaknya langsung menurunkan anggota polisi ke lokasi kejadian. “Ya, anggota kita sudah di lokasi kejadian,”ujarnya.
Selanjutnya untuk dimintai keterangan lebih lanjut Hendri sang sopir perahu ketek tersebut telah diamankan oleh petugas. “Kita amankan dahulu untuk dimintai keterangan lebih lanjut,”pungkasnya. (Nopi)