PINK EYE BELUM DITEMUKAN, WASPADA CACING HATI

Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE melalui Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadisnakkan) Ir Agustia Budiman MM didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan), Ir Juni Herniati disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan Penyakit Hewan, Ahmad Sahrul S.ST mengatakan, sejauh ini untuk penyakit pink eye (mata merah) belum ditemukan, bukan penyakit endemik, akan tetapi pihaknya tetap waspada segala bentuk penyakit diperiksa sebelum dipotong.  “Kita mulai dari penjual hewan kurban besar di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur sampai Desa Bungamas, Kecamatan Kikim Timur,” katanya, ditemui, di ruang kerjanya, Selasa (6/9).

Ia menyebutkan, H-1 diperiksa kesehatan, sebelum dan sesudah dipotong, terutama dari bagian dalam, cacing hati terletak di hati. Termasuk juga kuku, mata, telinga hingga alat kelamin. “Umur ideal untuk pemotongan hewan kurban, kambing domba lebih dari 1-1,5 tahun, sapi dan kerbau lebih dari 2 tahun, jantan, sehat, tidak berpenyakit paling penting tidak dikebiri alias tidak cacat,” ungkap Sahrul.

Sahrul mengungkapkan, selain itu, persyaratan tempat penampungan diantaranya, bersih, luas, lokasi memadai. Kambing terpisah penjualan dengan sapi. “Sapi dari Lampung, kambing berasal dari lokal sudah terpenuhi. Tentunya dilampiri surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal ternak,” urainya.

Ia mengharapkan, kepada masyarakat agar berhati-hati dalam membeli sapi, apabila ada pedagang yang menjual dibawah harga standar patut dicurigai. “Kami sarankan kepada konsumen agar lebih selektif dalam membeli hewan kurban, dimana, apabila ada penjual yang menjual dengan harga murah patut dicurigai,” tukas Sahrul.