Home / P. ALAM / INI KATA KAPOLRES KOTA PAGARALAM TERKAIT KASUS AIR BERSIH

INI KATA KAPOLRES KOTA PAGARALAM TERKAIT KASUS AIR BERSIH

PAGARALAM, AmperaSumsel – Polres Kota Pagaralam akan menindaklanjuti dugaan penyimpangan tuntutan warga terkait proyek air bersih di Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, seperti yang tengah sunter diperbincangkan.masyarakat. Sesuai dengan laporan oleh warga setempat ke Polres baru.baru ini.

Kepastian dan penegasan ini, diungkapkan oleh Kapolres Pagaralam, AKBP Pambudi, SIK, usai menghadiri paripurna pandangan komisi atas RAPBD Kota Pagaralam tahun 2016.  “Akan saya pelajari dulu laporannya, dan tolong kasih waktu saya” jelasnya, Senin (5/9).

Sekedar mengingatkan, bahwa  penyerahan proyek air bersih di Kelurahan Bumiagung, Kecamatan Dempo Utara Amburadul dan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga berulangkali dikerjakan dengan dana miliyaran rupiah, namun tetap saja tidak mengalir, sama seperti tahun sebelumnya.

Padahal Warga RT 11 di Kelurahan Bumiagung sudah membantu pendanaan proyek dimaksud dengan harapan air bisa mengalir untuk kebutuhan sehari hari. “Namun agaknya uang melayang air tak kunjung mengalir. Seperti diungkapkan oleh ketua RT 11 Kelurahan Bumiagung Siari Lubis kepada wartawan pada Selasa (30/08). “Kami rela sumbangan sebesar Rp.16,5 juta untuk memuluskan keinginan kami. Dana itu kami serahkan langsung kepada Plt. Camat Dempo Utara, Drs Bahrul Hidayat.” terangnya.

Kendati phaknya mengetahui jika ada PNPM atau P2KP, Namun menurut dia agaknya saran dari masyarakat itu tidak didengar. “Sehingga uang melayang air bersih tak kunjung mengalir.” sesalnya.

Diceritakan sebelumnya, bahwa warga di 12 RT Bumiagung Menjerit Air Bersih Ngadat. Padahal dana 1 miliyar
Ketua RT 08, Misdi kepada wartawan pada Rabu (24/08) menjelaskan. Selaku masyarakat sangat kecewa dengan hasil pekerjaan P2KP di wilayah kami, karena kesediaan kebutuhan air bersih tidak terpenuhi.27 bak pembagi dan 1 bak induk serta 7 kran cecep semuanya kosong tidak ada airnya. “Untuk kebutuhan air terpaksa menampung aliran sungai dari Desa Gunung Agung dan dialirkan ke rumah penduduk.”jelasnya.

Karena apa apa yang dikerjakan oleh Lembaga Keswadayaan masyarakat (LKM) dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang digadang gadangkan dalam penyediaan air bersih ternyata isapan jempol belaka. “Kalau saja tetap mengalir meski hanya sebesar lidi korek, kan bisa dibagi untuk kebutuhan masyarakat,, Nah kalau tidak mengalir sama sekali, tentunya jadi persoalan dan pertanyaan yang besar mengingat dananya mencapai Rp. 1 M, lo mas (wartawan_red),” imbuhnya.

Sementara pihak LKM, Bahrun saat dikonfirmasi beralasan tidak mengalirnya air dimungkinkan adanya kebocoran pada bak pembagi. “Kebocoran bak membuat air tidak mengalir, kita Sudah membuat 1 bak.penampung 27 bak pembagi dan 7 bak cecep.

Proyek yang mereka kerjakan menurut Bahrun, hanya untuk kebutuhan dan tersedianya air bersih dan bukan untuk kebutuhan Masak, Cuci dan Kakus (MCK). “Ya hanya sekedar kebutuhan air bersih,” urainya.

Sedangkan Zipeni Amir, salah seorang anggota dewan dari komisi tiga menyayangkan proyek air bersih yang dikerjakan oleh P2KP tersebut. “Kenapa dan ada apa dengan itu proyek ini, padahal dananya terbilang besar.” ulasnya.

Selaku anggota Dewan sekaligus masyarakat Bumiagung, dirinya sangat kecewa dengan proyek tersebut. Ia meminta aparat penegak hukum menindaklanjuti temuan ngadatnya aliran air untuk kebutuhan masyarakat Bumiagung. “Harapan kita ada tindak lanjut dari penegak hukum ,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, di lokasi nampak bak penampung pembagi dan bak cecep kosong dan tak berisi air. Begitu juga dengan pipa aliran ke rumah penduduk semuanya kosong melompong.

Photo/Naskah : (Repi Black)
Editor                 : (UJANG, SP)

Check Also

Harta Kekayaan Bakal Calon Walikota, KPUD : Kami hanya menerima tidak mengetahui secara rinci berapa nominalnya

Author : Toni Ramadhani   PAGARALAM, LhL – Berdasarkan informasi laporan harta kekayaan peserta kontestasi …