LAHAT, Ampera Sumsel – Harapan Warga Desa Talang Akar, Kecamatan Merapi Selatan untuk menikmati jalan beton menuju areal persawahan dan perkebunan kini terwujud sudah.
Penelusuran lahathotline.com, Jumat (16/6/17) tampak pemerintah bersama warga desa tersebut tangah melaksanakan pembangun jalab akses cor beton itu. Petanipun dipastikan tidak kesulitan lagi mengangkut hasil panennya.
“Kita sudah mulai bekerja sejak beberapa hari lalu” ujar Mirdiansyah, Kepala Desa Talang Akar, ditemui di kediamannya
Menurutnya, Akses jalan yang dibangun itu bervolume panjang lebih kurang 1000 meter, dan menjadi akses jalan penghubung menuju ratusan hektar areal persawahan.
“Manfaat infrastuktur jalan yang bagus, bakal dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat petani di desa ini”, imbuhnya.
Mirdiansyah meyakini jika jalan selesai kehidupan petani akan lebih baik. Ini karena akses ke sawah lebih mudah. Jalan beton tersebut juga berpengaruh terhadap peningkatan dan kualitas produksi padi.
“Dulu, ketika panen tiba, petani tidak bisa langsung mengangkutnya ke rumah karena terkendala akses transportasi”, ungkap dia menceritakan.
Bahkan, diakui warga untuk membawa hasil bumi ke kampungnya, petani harus bersusah payah mengangkutnya.
“Jika jalan selesai begitu panen, langsung bisa diangkut ke rumah karena akses jalan sudah bagus,” ujarnya.
Senada, Camat Merapai Selatan, Gamris Palo mengatakan kebutuhan akses jalan yang memadai makin mendesak. Ini mendorong Pemerintah Lahat bekerja keras untuk membangun, dan memperbaiki infrastruktur jalan perkebunan dan persawahan. Pelan tapi pasti, jalan-jalan dibangun betonisasi.
Dibawah kepemimpinan Bupati H Aswari Riva’i SE betonisasi gencar digalakkan. “Dulunya jalan persawahan seperti kubangan kerbau, sekarang mulus berlapis beton,” ujarnya.
Kondisi jalan yang mulus, kata Gamris memberikan dampak terhadap perekonomian. Para petani bisa mengangkut hasil panennya langsung dari sawah menjadu mudah.
“Ya, karena kendaraan bisa masuk hingga ke areal-areal pertanian”, cegus Gemris.
Selain akses jalan desa yang sudah mulus, juga ditunjang adanya Jalan Usaha Tani (JUT). Hal itu tentunya mempermudah pengangkutan hasil bumi dan menekan biaya transportasi sehingga pendapatan bisa lebih maksimal.
“Jika ini selesai, tingkat perekonomian masyarakat pun berubah, setingkat lebih maju. Masyarakat mulai berani merambah sektor lain, selain kebutuhan pokok pangan dan sandang. Karena untuk kebutuhan makan, dan sandang sudah tercukupi, warga mulai memikirkan papan”, tuturnya.
Naska : Iin
Editor : Prima