/// Jadikan Pilar Pembangunan Ekonomi Sumsel
PALEMBANG, Ampera Sumsel – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), terus memberikan harapan besar kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu menjadi tulang punggung pilar pembangunan ekonomi Sumsel.
Banyak hal yang dilakukan Pemerintah Sumsel diantaranya dengan mendukung penuh berbagai kegiatan pelatihan/workshop yang tujuan agar para pelaku UMKM dapat memperoleh informasi terkait pengembangan usahanya.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Joko Imam Santoso menegaskan, Pemprov Sumsel bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) siap mendukung pelaku UMKM untuk bersinergritas dalam menyosong era global agar tingkat kesejahteraan dunia UMKM Sumsel sejajar dengan bangsa lain.
Menurutnya, saat ini yang paling utama adalah ekonomi kreatif. Namun, disamping itu juga diperlukan informasi dan jaringan, jangan sampai melalui kegiatan pelatihan ini tidak memperoleh ilmu dan wawasan.
Hal ini disampaikan Joko Imam Santosa saat pembukaan pelatihan UMKM dalam rangka pelaksanaan program kerja TPKAD, di ruang rapat serbaguna lantai 4 KPW Bank Indonesia cabang Palembang , Rabu (7/12).
Joko Imam Santoso mengharapkan, melalui pelatihan/workshop yang digelar, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan moment ini untuk menggali sebanyak-banyaknya informasi terkait pengembangan usahanya kedepan.
“Harapan kita dengan adanya pelatihan ini para UMKM bisa lebih maju kedepanya. Jadi, manfaatkan pelatiha ini sebaik-baiknya,” pintanya kepada 120 orang peserta workshop.
Sementara, Deputi Direktur Bank Indonesia, Hari Widodo mengungkapkan, Pihaknya melihat saat ini UMKM masih mempunyai permasalahan permodalan dan pemasaran. Menurutnya, langkah yang harus dilakukan yakni harus dilihat bagaimana meningkatkan akses baik oleh lembaga terkait maupun lembaga keuangan, sehingga melalui peningkatan bisa memperoleh jasa keuangan.
Menurutnya, harus disadari bahwa kebanyakan UMKM perlu ditingkatkan lagi dalam mengelola keuangan. Pasalnya, untuk bisa mengakses modal melalui lembaga keuangan diperlukan pengelolaan keuangan yang baik. “Kegiatan pelatihan ini sangat tepat sekali, dan akan kita fokuskan pada peningkatan kemampuan UMKM untuk mengelola keuangan,” ujarnya.
Hari Widodo menambahkan, Pengelolaan keuangan yang dimaksud antara lain UMKM harus bisa menyediakan catatan keuangan sehingga apabila dikelola dengan baik maka catatan keuangan itu akan membantu UMKM untuk bisa memperoleh keuangan. Selain itu, untuk memberikan motivasi rekan-rekan UMKM agar dapat meningkatkan profesionalisme baik dalam pengelolaan keuangan.
“Untuk meningkatkan profesionalisme UMKM dalam mengembangkan bisnis baik permodalan, pemasaran dan akses-akses lain yang harus dilakukan bersama-sama. Kami sangat berterimah kasih kepada Pemerintah Sumsel atas dukungannya terhadap pengembangan UMKM , serta kepada OJK yang telah membentuk pokja pendamping UMKMm,” ucapnya.
Sementara, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Sabil mengatakan, Sebagai pihak yang perlu didorong, UMKM adalah usaha yang menjangga di daerah. Memang UMKM relatif lambat berkembang dan tidak memilki akses. “Namun, melalui pelatihan ini kita akan mengisi permasalahan-permasalahan tersebut,” terangnya.
Lanjut Sabil, Jika UMKM ini berkembang akan berdampak pada perkembangan ekonomi Sumsel yang terus meningkat.
“Dengan pelatihan ini saya yakin akan maju, kami OJK selalu mendorong kegaiatan UMKM,”tutupnya.
Hadir pada kesempatan ini, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumsel, para narasumber seperti Bpk, Rofiq (Pemilik Roti Bakar Narsis), Bank BRI, Jamkrida dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
(Laporan : Humas Pemprov)
(Editor : Andre)