LAPORAN : ACENG
PAGARALAM, Gemasriwijaya – Baru saja dibuka dan dipublikasikan secara umum, penemuan Cughup Kembar di Desa Rimba Candi langsung menjadi buah bibir masyarakat terutama warganet Pagaralam yang saat ini sedang heboh lantaran ditemukannya semacam ukiran yang menyerupai masjid dan lafadz Allah di dinding goa di kawasan Desa Rimba Candi, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam.
Selain itu juga, di dalam goa yang memiliki kedalaman sekitar 15 meter itu ditemukan patung yang menyerupai tengkorak manusia.
Hal menghebohkan ini ditemukan oleh rombongan karang taruna Desa Rimba Candi yang saat itu hendak membuka lahan air terjun untuk dijadikan objek wisata.
Kuat dugaan, ukiran dan beberapa benda dalam goa tersebut merupakan peninggalan zaman dahulu. Namun masih diteliti oleh para ahlinya.
Salah satu tokoh masyarakat desa setempat bernama Ansori, mengatakan bahwa sebenarnya air terjun di kawasan tersebut sudah lama diketahui. Namun, untuk goanya sendiri baru saja ditemukan.
“Memang sudah lama air terjun ini kami ketahui keberadaannya. Dan kami masyarakat melakukan gotong royong untuk menjadikannya objek wisata. Saat sedang gotong royong itulah kami menemukan adanya goa ini,” ungkapnya.
Saat ditemukan di bagian depan goa juga ada ukiran di dinding batu yang menyerupai kuba masjid dan ada tulisan menyerupai lapas Allah. Dan di bagian dalam goa ada batu yang dibuat menyerupai kepada tengkorak manusia.
“Ukiranya tampak jelas sekali, yaitu gambar menyerupai kuba masjid dan lapas Allah,” sebutnya.
Warga berharap agar dengan adanya penemuan ini kawasan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah dan bisa dijadikan kawasan wisata.
“Kami berharap kawasan air terjun dan goa ini bisa menjadi objek wisata baru di Pagaralam. Dan pemerintah bisa membangun fasilitas pendukung seperti jalan dan fasilitas umum lainnya,” harapnya.
Sontak saja penemuan ini membaut warganet Pagaralam penasaran sehingga menyusuri goa dengan kedalaman sekitar 15 meter dari muka goa dengan ketinggian sekitar 5 meter.
“Nah tambah jadi penasaran pengen kesini” ungkap salah seorang warganet Pagaralam di akun facebooknya, Minggu (28/2).
Editor : Ivi Hamzah