Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARA ENIM
Sebanyak 20 Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Muara Enim resmi dikukuhkan oleh Bunda PAUD Kabupaten Muara Enim, Ir Hj. Sumarni Ahmad Yani, MSi, di Balai Agung Serasan Sekundang Kota Muara Enim, Kamis(21/3). Hadir dalam pengukuhan dan pelantikan itu Bupati Muara Enim, Ir H Ahmad Yani MM, Wakil Bupati Muara Enim, H Juarsah, SH, Anggota DPRD Muara Enim, Wilian Husin, 20 camat dan istri se-Kabupaten Muara Enim, dan kepala OPD lingkup Pemkab Muara Enim serta undangan.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Kabupaten Muara Enim, Ir Hj Sumarni Ahmad Yani, MSi, mengatakan bahwa pengukuhan ini bukan hanya seremonial saja, namun komitmen kuat Bunda PAUD untuk memajukan pendidikan anak usia dini dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak.
“Peran bunda PAUd tidak akan berhasil tanpa dukungan pemerintah, stakeholder dan masyarakat. Kendala masih rendahnya pemahaman otang tua terkait pendidikan anak, menjadi tugas kami untuk mengingatkan betapa pentingya pendidikan anak usia dini, ditambah lagi terbatasnya pelayanan dan sarana untuk PAUD ini. Target kami, minimal 1 desa 1 PAUD dapat tercapai di Kabupaten Muara Enim,” ungkapnya.
Ditambahkan dia, selaku Ketua PKK Kabupaten Muara Enim bersama Bupati Muara Enim sempat berdialog dengan guru PAUD di kecamatan-kecamatan. Para guru PAUD ini merupakan anak lulusan sarjana dan patut diapresiasi dengan diberikan honor yang layak.
“Saya berharap, ibu Camat bekerjasama ibu Kades dan stakehokder agar memaksimalkan peran guru mengabdi ini yang kerap mengeluhkan sarana dan prasarana dan juga keberadaan guru PAUD masih kurang,” tukas dia.
Marni berharap seluruh pengurus Bunda PAUD kecamatan akan dapat memanfaatkan peluang yang ada sehingga tujuan mewujudkan PAUD yang berkualitas dapat tercapai. Dari 256 desa, masih ada 9 desa yang belum punya PAUD, dari data Diknas, ada 11 desa yang belum punya PAUD. Soal anggaran pembinaan, Diknas Provinsi menyediakan bantuan Rp. 25 juta dan Rp. 8 juta untuk PAUD dari APBD. Begitu pula, anggaran TPA (taman penitipan anak)/sekitar Rp. 50 juta, anggaran Diknas ini sering dikembalikan karena tak ada pengurusnya.
“Harapan saya, bunda PAUD dapat memanfaatkan peluang itu semua serta mendapat dukungan suport moril dan anggaran dari pemerintah, stakeholder dan semua pihak dalam mewujudkan program PAUD ini,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Muara Enim, Ir H Ahmad Yani MM mensupport Bunda PAUD sebagai penggerak utama pemberian pelayanan dan pendidikan bagi anak usia 0-6 tahun. Peran bunda PAUD juga mendorong tersedianya makanan berkualitas dan bergizi bagi anak usia dini serta berperan aktif pendampingan program pelayanan anak usia dini.
“Data yang didapat 11 desa belum punya PAUD. Insya allah ini akan segera dibuatkan(dibangun,red). Target kami bukan lagi sarana, namun sudah terpenuhinya APK PAUD. Untuk pemenuhannya perlu data berapa jumlah anak usia dini, dan ini saya minta tolong carikan data dan informasinya diupdate baru 50 persen anak usia dini yang menempuh pendidikan padahal standar UNESCO, anak usia dini setidaknya 75 persen sudah menempuh pendidikan,” tukas Bupati.
Ditambahkan Bupati, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk bahu-membahu membantu gerakan PAUD dalam melaksanakan tugasnya. “Pendidikan anak usia dini sangat penting, karen di usia inilah tingkat kecerdasan anak paling tinggi. Insya Allah, bila anak dididik lebih awal dapat menghantarkan anak ke kehidupan yang lebih baik di masa depan. Saya khusus untuk anak minta agar ke depan juga dilaksanakan Gebyar PAUD se Kabupaten Muara Enim agar kreatifitas anak-anak ini dapat tersalurkan dan kami siap mensupportnya,” kata Yani.
Editor : Ivi Hamzah