Laporan : Syerin
GEMAS – MUARAENIM
Warga pramuka tiga kampung sawah besar gang perintis mengharapkan tembok penahan sungai aur yang berada di sekitaran gang perintis segera di perbaiki, karena dari sejak di bangun sampai sekarang tembok penahan tersebut belum pernah di perbaiki sehingga mengancam keselamatan warga yang tinggal di tepian sungai aur tersebut.
Amrullah (40) salah satu warga yang tinggal di tepian sungai tersebut mengatakan kepada awak media, bahwa dari pertama di bangun tembok penahan sungai aur yang berada di belakang rumahnya itu belum pernah di perbaiki, bekas ambruk dan retak nya sekarang sudah di tumbuhi pohon, jika di tebang Ia takut roboh dan TPT ambruk, sedangkan pihaknya sudah berkali kali mengusulkan ke Pemerintah, tetapi yang anehnya ketika di realisasikan yang di bangun malah di tempat yang tidak ada penduduknya, yaitu di dekat taman hutan kota.
“Jadi kami berharap setelah di beritakan bahwa pemerintah tau dan mengerti bahwa di tempat kami ini yang harus nya di perbaiki dengan segera, la lamo nian, dari mulai bangun lom pernah di benari, usulan teros, kapan di bangun tengah utan kota sano bukan di sini ” ujar amrullah kepada awak media.
Pantauan awak media di lokasi terdapat sekitar sepuluh rumah yang terletak di pinggiran sungai aur yang rawan longsor, dan ambruk bahkan ada beberapa rumah yang sudah sangat menghawatirkan karena terjadi kemiringan yang di akibatkan tembok penahan telah bergeser dari posisinya.
Sementara salah satu toko Pemuda kampung sawah besar yang juga wartawan Koran Metro mengatakan kepada awak media agar pemerintah turun ke lapangan supaya dapat melihat langsung kondisinya.
“Semestinya pemerintah turun langsung ke lapangan, agar dapat merasakan keluhan masyarakat prihal tembok penahan tersebut,” ujarnya kepada awak media (18/2/2019).
Sementara ketika di sampaikan keluhan masyarakat melalui pesan WA kepada Kepala badan perencanaan daerah Kabupaten Muara Enim, Ir H. ramlan syuryadi, hingga berita ini di turunkan belum ada balasan.
Editor : Ivi Hamzah