LAHAT, Ampera Sumsel – Awal November 2017 ini, setidaknya 10 ekor sapi bali yang diternakan di Kelurahan Sari Bungamas, Kecamatan Kota Lahat positif terjangkit virus jembrana (keringat darah, red).
“Setidaknya dari empat peternak sapi bali, 10 ekor positif terserang virus jembrana, setelah diperiksa oleh dokter hewan,” urai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat, Ir Agustia Budiman MM melalui Kabid Perternakan dan Keswan, Ir Nursiwan, ditemui, di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017).
Ia menambahkan, termasuk juga isi perut seperti, jeroan dan usus yang kerapkali dikonsumsi manusia, agar dikubur, sedangkan untuk dagingnya, mesti dimasak dengan benar atau matang.
“Bagi yang sudah terlanjur membeli daging sapi, untuk memasak dengan benar dan mengubur jeroan, hati dan usus tidak dikonsumsi, dikhawatirkan menular ke manusia,” jelasnya.
Tanda dari virus jembrana?”Ditandai dengan demam tinggi, nafsu makan menurun, diare bercampur darah, air liur berlebihan dan ada pembengkakan pada kaki, dimana, infeksinya melewati tiga fase,” papar Nursiwan.
Nursiwan menghimbau, kepada para peternak sapi, khusus sapi bali, agar tidak memasukkan dulu, sedangkan yang sudah ada akan diisolasi dengan pemberian antibiotik serta vitamin.
“Kandang disemprot desinfectan, untuk membunuh virus jembrana, paling penting, apabila ingin membeli sapi, setidaknya dilampirkan Surat Kesehatan Hewan (SKH) dari dokter setempat,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peternak sapi bali, Lani mengemukakan, diriny tidak menyangka kalau hewan ternaknya mati mendadak, disertai dengan keluar darah dari pori-pori tubuh. “Oleh karena itu, kami memanggil Dinas Pertanian, bidang Perternakan dan Keswan untuk mengobati dan membersihkan kandangnya,” tutupnya.
(Milan/Pr)