EMPAT LAWANG, Ampera Sumsel – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Agung Budi Prawoto dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI AM Putranto secara bersamaan, mengunjungi Kabupaten Empat Lawang, Selasa (18/7).
Tiba di Empat Lawang, Pejabat utama di jajaran Polda Sumsel dan Pejabat utama di jajaran Kodam II Sriwijaya itu, bersama rombongan, langsung disambut Bupati Empat Lawang, H Syahril Hanafiah di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Empat Lawang.
Tak hanya Bupati Empat Lawang yang menyabut kedatangan Kapolda dan Pangdam tersebut, terlihat juga Kapolres Empat Lawang, AKBP Bayu Dewantoro bersama Dandim 0405/Lahat, Letkol CZI Srihartono; Ketua DPRD Empat Lawang, H David Hadrianto Aljufri dan Kajari Empat Lawang yang diwakilkan Kasi Pidsus Kejari Empat Lawang, Alexander Rudy serta Kepala BNN Empat Lawang, AKBP H Amancik Marzuki.
Di Rumdin Bupati Empat Lawang, keduanya langsung mengikuti acara Tatap Muka bersama masyarakat, Kades, Lurah, Camat dan segenap tokoh masyarakat/agama yang ada di Kabupaten Empat Lawang.
Bupati Empat Lawang, H Syahril Hanafiah dalam sambutanya di acara Tatap Muka mengungkapkan, kunjungan Kapolda dan Pangdam ke Kabupaten Empat Lawang ini sangat diharapkan, mengingat Kabupaten Empat Lawang merupakan salah satu kabupaten yang tergolong masih muda di Provinsi Sumsel.
Syahril juga mengatakan, saat ini pihaknya mengapresiasi kinerja Polres Empat Lawang, yang mampu mengurangi angka kriminalitas dan memberikan keamanan penuh untuk masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan berkurangnya angka kriminalitas seperti aksi pembegalan dan aksi pencurian dengan kekerasan (curas) lainnya di Kabupaten Empat Lawang. Namun, dirinya tidak menampik kalau ada beberapa kawasan yang masih rawan terhadap aksi kejahatan tersebut.
“Untuk itu, kami mengharapkan kepada Kapolda dan Pangdam ll Sriwijaya untuk menurunkan anggota terbaiknya demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kabupaten Empat lawang,” ucap Syahril.
Sementara itu Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Prawoto mengatakan, demi mencegah meluasnya peredaran narkoba dikalangan masyarakat, tentunya harus ada pencegahan dan sosialisasi positif yang dilakukan aparat kepada masyarakat. Kapolda Sumsel juga mengatakan, narkoba perlu diperangi, sebab narkoba merupakan salah satu pemicu masyarakat untuk melakukan aksi kejahatan. Seperti yang ia sampaikan, bahwa beberapa waktu lalu anggota Polda Sumsel menangkap tersangka pembegalan dengan menggunakan senjata api karena tak punya uang untuk membeli narkoba.
“Narkoba harus diperangi, apapun itu. Karena, narkoba dapat memicu orang-orang untuk melakukan aksi kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan atau begal. Karena beberapa waktu lalu, polisi menangkap seorang tersangka yang berusia sekitar 19 tahun melakukan aksi begal karena ingin mendapatkan uang untuk membeli narkoba,” ujarnya.
Dari kejadian tersebut, ia mengharapkan masyarakat untuk berperan aktif mendukung kinerja Polri dalam memberantas peredaran narkoba. Karena narkoba merupakan salah satu hal penghambat kemajuan bangsa Indonesia dalam bersaing dengan negara lain. “Jangan sampai jadikan narkoba sebagai penghambat bangsa kita untuk bersaing dengan negara tetangga. Karena narkoba adalah salah satu pemicu dan penghancur bangsa. Dan saat ini kita harus menyatakan perang dengan narkoba,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Pangdam ll Sriwijaya, Mayjen TNI AM Prutranto menegaskan, bahwa narkoba merupakan racun yang ampuh untuk memecah suatu bangsa. Dari hal itu, ia juga mengingatkan juga kepada setiap aparatur negara agar tidak macam-macam atau berani terjun ke lingkaran hitam narkoba. Sebab, ia tidak segan-segan melakuman tindak tegas terhadap aparat yang berani terlibat dengan narkoba.
“Yang dapat meracuni bangsa adalah narkoba. Bahkan narkoba sekarang sudah tidak pandang bulu, aparat pun sekarang sudah terjerumus ke lingkaran narkoba. Contohnya anak buah saya ada sembilan orang yang akan dipecat karena terbukti menggunakan narkoba,” tegas Pangdam.
“Pemecatan ini kami lakukan karena, saya sudah berjanji kepada beliau (Kapolda Sumsel) Untuk menindak tegas anggota saya yang macam-macam dengan narkoba,” lanjutnya.
Untuk itu, Putranto mengingatkan kembali agar aparat benar-benar menjalankan tugas dengan baik. Sebab, ia mengutarakan, bagaimana masyarakat dapat lepas dari narkoba kalau aparatnya saja juga ikut terlibat dalam lingkaran narkoba.
“Negara indonesia ini akan kuat jika aparat keamanannya tidak terjerat akan lingkaran hitam narkoba,” tutupnya.
(PRIMA)
view 124