PALEMBANG, Ampera Sumsel – Sesuai dengan siklus musim di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) serta prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Saat ini Provinsi Sumsel berada dalam kondisi peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang cukup lama dan begitu panas.
Menghadapi kemungkinan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diwilayah Provinsi Sumsel. Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki secara resmi melaunching Operasi Udara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan Water Bombing Pengendalian Karhutla, Rabu (7/6).
“Dilaunchingnya TMC dan water bombing mampu menekan terjadinya karhutla,” kata Ishak Mekki saat menjadi Inspektur Upacara pada launching TMC dan water bombing di Halaman Base Ops Lanud SMH, Talang Betutu Palembang, Rabu (7/6).
Dia mengharapkan operasi TMC mampu mengoptimalkan awan-awan hujan yang masih ada diwilayah Provinsi Sumsel untuk dapat dimodifikasi melalui teknologi menjadi hutan, sehingga kemungkinan tidak terjadinya Karhutla.
Selanjutnya, Mantan Bupati OKI dua periode menuturkan operasi water bombing diharapakan juga dapat sedini mungkin untuk melakukan pemadaman kebakaran yang terjadi sebelum meluas khususnya pada wilayah yang sulit dijangkau pemadaman darat.
“Operasi udara tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. kita tentunya tidak berharap hal tersebut terus berulang setiap tahunya,”ujarnya. Selain itu,” kita terus melakukan upaya penyadaran kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemanfaatan lahan pertanian ataupun lahan hutan dengan membakar,”tuturnya.
Semantara itu, laporan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel H Iriansyah menyebutkan sebanyak 300 orang yang ikut dalam operasi udara TMC dan water bombing dari masing-masing instansi 30 orang. Diantaranya Korem 044 Gapo, Lanud SMH Palembang, Polda Sumsel, SAR Palembang dan Manggala Agni. Kemudian Satpol PP Provinsi Sumsel, Tagana Dinsos Sumsel, APHI, GAPKI, serta BPBD Sumsel.
Selain itu, lanjut Iriansyah adapun jumlah dan jenis Pesawat Operasi Udara yakni Pesawat untuk TMC dari BNPB-BPPT yaitu, 1 unit Cassa 212 TNI AU kapasitas 800 kg dengan jumlah crew 6 orang, kemudian Helikopter Water Bombing BNPB yaitu 2 unit Heli Mi 17 kapasitas 4 ton asal Ukraina dengan jumlah crew sebanyak 13 orang, 1 unit Heli Bell 214B kapasitas 3 ton asal Australia dengan jumlah crew 3 orang dan 1 unit Heli Bolkow kapasitas 500 kg asal Indonesia dengan jumlah crew 3 orang.
(Naska : Rahma/ Pemprov Sumsel)
(Editor Jon Heri)