LAHAT, Ampera Sumsel — Hujan lebat yang menghantam dua jembatan gantung di Desa Lubuk Tabun dan Ulak Lebar hingga roboh, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi pada akhir tahun lalu menghalangi masyarakat untuk ke seberang sungai bercocok tanam. Minggu (12/02).
“Kami melaporkan kejadian pada Camat, lalu camat melaporkan pada semua unsur pimpinan yang ada, sebab jembatan gantung ini perbaikannya sangat penting,” ujar Kamil tokoh pemuda Tanjung Sakti, kemarin via ponsel.
Dirinya mengatakan akhirnya setelah meminta ijin Pemkab Lahat, mereka mendapatkan bantuan alat berat.
“Pihak kecamatan, warga, pemuda, TNI dan Polri. Kita gotong royong memperbaiki jembatan gantung ini. Untungnya alat berat cepat datang, jadi kami bisa sama-sama memperbaiki secara gotong-royong,” ungkap Kamil.
Pertama mereka sekitar lebih dari 50 warga memperbaiki jembatan gantung di Desa Lubuk Tabun pada 25 Desember lalu, selang seminggu mereka mendapat laporan kejadian jembatan gantung putus di Desa Ulak Lebar, dilanjutkan gotong royong warga di lokasi kedua ini.
“Kami ucapkan terima kasih pada Pemkab yang cepat mengirimkan alat berat walaupun lokasi yang ada cukup jauh. Sehingga masalah jembatan gantung ini cepat teratasi,” lanjutnya. Memang di lapangan di ketahui bahwa masyarakat Tanjung Sakti bermata pencarian bercocok tanam dan berkebun sehingga jika kondisi jembatan gantung tak segera diperbaiki sangat fatal, warga tak bisa bekerja dengan baik.
Terpisah, Camat Tanjung Sakti Pumi Saiful mengatakan bahwa dirinya membenarkan bahwa mereka bersama masyarakat mengerjakan supaya bisa dilalui kembali. “Jembatan gantung penting bagi warga untuk ke sawah dan kebun yang ada di seberang jembatan. Jadi inisiatif pemuda, kecamatan dan tripika supaya dikerjakan secara gotong royong. Dan warga yang bisa kembali memanfaatkannya,” tegasnya. (Ucin)