PAGARALAM, Ampera Sumsel – Musim hujan di awal tahun ini rupanya tidak membawa kabar baik bagi para petani sayur. Saat ini sebagian besar harga sayur-sayuran di tingkat agen jeblok, alias turun drastis. Musababnya, lantaran panen sayur serentak. Jumat (3/2)
Ditemui kemarin, Ilham, salahseorang agen sayur di pasar Sub Terminal Agrobisnis (STA) Nendagung menyatakan hampir semua harga sayuran saat ini anjlok. “Harga sayuran lainnya turun semua, kecuali kubis dan cabai. Kalau kubis dan cabai relatif masih cukup mahal,” terang Ilham.
Dicontohkannya harga tomat yang sempat berada di kisaran Rp1000 – Rp2 ribu/kg, kini anjlok di Rp400/kg. Selanjutnya wortel, beberapa waktu lalu harganya berada di kisaran Rp2 ribu – Rp3 ribu, sekarang menjadi Rp1000/kg. Demikian pula dengan sawi pahit yang sempat memiliki banderol harga sebesar Rp1,5 ribu/kg turun menjadi Rp1000/kg. “Harga sayuran makin murah, kasihan petani,” tutur Ilham.
‘Nasib baik’ dialami cabai merah, cabai rawit dan kubis. Ilham menyatakan kubis dan cabai masih lumayan mahal bila dibandingkan sayuran lainnya. Disebutkannya, harga kubis kini berada di Rp4 ribu/kg. Sedangkan harga cabai merah berada di Rp40 ribu/kg. Cabai rawit lebih mahal lagi yakni punya harga di kisaran Rp70 ribu – Rp80 ribu/kg.
Mengapa harga sayuran bisa turun Ilham memperkirakan, itu terjadi lantaran faktor panen yang serentak di dalam dan luar Pagaralam. Akibatnya sayur-sayuran di pasar menjadi membludak. “Sayuran sedang banjir sekarang. Harganya turun,” jawabnya.
Faktor lainnya lanjut Ilham, lantaran musim penghujan. Menurut dia, di musim penghujan, pasar Induk Jakabaring Palembang relatif jadi sepi. Tidak banyak konsumen yang datang. Akibatnya permintaan pun turun. “Padahal kan sayur lagi banyak, tapi konsumennya sedikit. Ini bisa membuat harga turun,” ulasnya.
Diakui Ilham, pada musim kemarau harga sayuran akan mengalami kenaikan. Sebabnya, saat itu, tidak banyak petani yang menanam apalagi memanen sayur. Sementara permintaan terhadap sayur justru tinggi. “Tiap tahun, harga sayuran pasti turun naik,” tandas Ilham.
Sebagaimana diketahui, sayur-sayuran dari Pagaralam memang sebagian besar dikirim ke Pasar Induk Jakabaring, Palembang. Agen mengirim sayuran dengan menggunakan truk. Hampir setiap hari agen mengirim truk-truk bermuatan sarat sayuran ke Jakabaring. Karena itulah pasar ini memiliki peranan yang penting bagi para agen sayur di Pagaralam.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pagaralam, M Rasyidi Asin SH mengatakan, terjadinya gejolak anjloknya harga sayuran dikarena faktor cuaca, selain itu masa tanam yang serentak, sehingga panen sayur membanjiri sejumlah pasar yang ada. “Panen serentak tentunya berpengaruh terhadap harga sayuran di pasaran,” katanya. (Dian)