LAHAT, Ampera Sumsel – Ketua PKK Kabupaten Lahat, Hj RR Kurnia Sismartianti Aswari menyerukan kepada para perempuan di Kabupaten Lahat, harus percaya diri dalam mengaktulisasikan kemampuan sehingga bisa lebih baik terutama peran serta bagi kemajuan bangsa. Terlebih, perempuan mempunyai kewajiban yang sama terhadap dalam hal pembangunan baik keluarga, lingkungan maupun sosial.
“Kita perempuan tidak boleh seperti katak dalam tempurung. Merasa hebat sendiri. Tidak mau mengmbengkan diri,”ujar perempuan yang akrab disapa bunda Lisa, saat membuka seminar SMART Women dengan tema “Ibu eksis ibu bahagia” dengan pembicara Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel, Hj Lucia Weny Ramdiastuti, di pendopoan Bupati Lahat, Selasa (20/12).
Disisi lain, Bunda Lisa menuturkan wanita Smart tidak saja dilihat dari strata pendidikan yang dicapai namun, pengalaman dan bagaimana mampu menyelsaikan masalah baik dikeluarga, lingkungan, tempat kerja dan lainya. Tak hanya itu, perempuan juga harus bisa bebas dari ‘belenggu’ objek perempuan kalangan laki laki.
“Dalam kesempatan ini juga kami meminta kepada bapak tidak menjadikan perempuan sebagai objek kekerasan. Majunya perkembangan zaman dan persamaan gender seharusnya mendorong bapak-bapak untuk memposisikan wanita sebagai ‘fatner’ dalam berbagai hal yang positif,”ujarnya.
Sementara, pembicara sekaligus Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel, Hj Lucia Weny Ramdiastuti menyampaikan perempuan harus mampu memperhatikan diri sendiri. Menurutnya ditengah arus perubahan zaman yang semakin cepat perempuan harus bermakna dengan tetap produktif. “Kita selaku wanita harus punya panggung (pekerjaan) dan panggung tersebut dimanfaatkan untuk mengaktualisasikan sehingga kedepanya peran sebagai perempuan lebih maksimal,”terang Weny.
Dilanjutkan Weny, dalam hal berumah tangga, kecerdasan seorang perempuan juga sangat dibutuhkan. Menurutnya perempuan yang berhasil tidak saja dilihat dari pendidikan yang dienyam namun bagaimana dirinya bisa menyeimbangkan antara tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga dengan aspek lain seperti sosial, lingkungan, budaya cara berkomunikasi dan pengertian terhadap suami dan anak.
“Yang kerap membuat wanita itu ‘tepojok’ karena tidak bisa mengungkapkan kelebihan dan lebih ‘menampakkan kekurangan,”urai Weny.
Sementara itu, dalam seminar yang diikuti PKK kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan organisasi wanita tersebut selain memberikan motivasi dan pengalaman hidup, Weny juga mengajak peserta menulis berita. Selain diberikan hadiah menarik, tulisan terpilih juga dimuat di laman Tribun Sumsel.
“Sangat menarik dan memotivasi apa yang disampaikan. Apalagi sebagai seorang perempuaan Bu Weny sanggup menjali pekerjaan seorang wartawan yang kita tahu butuh tenaga, pikiran dan waktu. Namun disisi lain dirinya juga mampu menjadi ibu rumah tangga yang baik, seimbang sehingga semua berjalan saling mendukung,”komentar Ega, salah satu peserta seminar. (Prima)