PALEMBANG, Ampera Sumsek – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Ishak Mekki mengharapkan kedepannya perekonomian Provinsi Sumsel lebih baik lagi dari tahun 2016. Hal ini disampikannya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) tahun 2016 dengan tema mengoptimalisasikan potensi, memperkuat resiliensi di Ruang Serbaguna Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Senin (19/12).
Ditambahkan Ishak, mudah-mudahan acara pertemuan ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam upaya menggerakan roda perekonomian daerah Provinsi Sumsel. “Kita akan melalui tahun 2016, tahun yang penuh tantangan bagi perekomian Indonesia.,” lanjutnya.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 diperkiranakan sedikit mengalami perbaikan yang didorong oleh perbaikan ekonomi dunia. Peningkatan investasi, normalisasi sektor pertanian dan perbaikan industri pengolahan, untuk triwulan IV 2016 sumber kantor perwakilan BI Provinsi Sumsel. Perekonomian Sumsel diperkirakan tumbuh sebesar 4,8 persen – 5,2 persen.
Lanjut Ishak, perkembangan inflasi Sumsel pada Bulan Januari sampai dengan Oktober 2016 sebesar 2,38 persen. Lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,11 persen. Berbagai upaya menjaga kestabilan harga yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai koordinasi kebijakan Pemerintah daerah dan BI dalam mengendalikan inflasi terus dilakukan.
Pada tahun 2017, ekonomi domestik akan semakain membaik. Perekonomian indonesia tahun 2017 mendatang dipresiksi juga akan tumbuh lebih baik lagi. “prospek pertumbuhan ini diperkirakan akan disebabkan oleh kondisi eksternal yang telah kondusif dengan pulihnya ekonomi dunia,” tutur Ishak.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Hamid Ponco Wibowo menyampaikan dalam upaya mewujudkan komitmen bersinergi untuk membangun perekonomian daerah, suatu komitmen yang mampu mendorong optimalisasi berbagai potensi dan memperkaut ekonomi menuju perekonomian Sumsel lebih efisien dan produktif yang berdaya saing.
“Inflasi 2016 yang terkendali tidak lepas dari kebijakan BI dalam menjaga stabilitas dan mengharapkan investasi, inflasi serta semakin baiknya kombinasi kebijakan antara BI dengan pemerintah baik dtingkat pusat maupun daerah,” ujarnya.
Pada kesempatan ini Bank Indonesia lounching uang rupiah baru. Uang rupiah tersebut berupa 11 pecahan, tahun emisi 2016 terdiri dari 7 uang kertas yaitu Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000. Serta 4 pecehan uang logam yaitu Rp 1.000 , Rp 500, Rp 200 dan Rp 100.
Hadir pula pada acara tersebut Direktur Pengawas Lembaga Jasa Keuangan, Sabil, Direktur Utama Bank Sumsel, M. Adil, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumsel Babel, Bakhtiar AS, Pimpinan Wilayah Bank BRI Kanwil Palembang, Edy Priyono, Regional Head Bank Mandiri Kanwil Palembang, Andri serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Sumsel.
( Laporan Humas Pemprov)
(Editor Andre joda)