LAHAT, Ampera Sumsel –Proyek tembok penahan Lematang II Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat, dengan panjang 100 meter yang menyedot dana ratusan juta, dikerjakan PT Brantas tahun 2015 silam jebol sepanjang 30 meter.
Jebolnya pengerjaan tembok penahan itu, kuat dugaan tidak menggunakan pondasi. Paranya lagi, mulai dari titik nol sampai selesai dikerjakan, pihak PT Brantas tidak memasang papan merk proyek.
“Benar, mulai dari awal pengerjaan hingga selesai pihak PT Brantas tidak mencantumkan papan merk proyek. Jadi, saya selaku kades disini tidak mengetahui berapa besar dana yang dikucurkan pemerintah, untuk proyek tersebut,” ujar Kepala Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat, Muhammad Heru, Jumat (9/12).
Dibangunnya tembok penahan ini, bertujuan untuk membendung air dari sungai lematang agar dapat mengaliri persawahan milik masyarakat desa tanjung payang.
“Yang jelas, masa penanaman untuk tahun 2016, bakal tertunda jika pihak terkait tidak mengambil langkah. Karena, irigasi yang ada sudah tidak mengalir lagi airnya untuk kesawah-sawah warga kita,” tuturnya.
Ia menjelaskan, Apabila tidak segera diperbaiki, ambruknya tembok penahan ini, sawah milik para petani warga Desa Tanjung Payang Lahat, seluas 2 hektar terancam gagal panen.
“Sempat diperbaiki dengan cara bergotong royong bersama masyarakat. Dimana, belasan karung sudah kita isi dengan batu pecah serta pasir, untuk menopang jebolnya tembok penahan tersebut, ternyata sia-sia saja,” keluh Heru, seraya menambahkan, harapan kami pihak Pemerintah dapat segera mungkin mengambil langkah, ataupun memperbaiki jebolnya tembok penahan ini. (Prima)