PAGARALAM, Ampera Sumsel – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, menetapkan kawasan Gunung Dempo mulai dari Kampung II hingga Kampung IV Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatam Pagaralam Selatan, merupakan zona paling rawan bencana alam berupa longsor. Hal ini diungkapkan Wali kota Pagaralam, Hj Ida Fitriati melalui Kepala BPBD Herawadi S.Sos, kemarin.
Selain itu, kata Herawadi, daerah lereng Gunung Dempo di seputar pabrik milik PTPN VII dan Kampung IV memiliki kemitingan ada yang mencapai 90 derajat dengan ketinggian tebing sekitar antara 5 meter hingga 30 meter.
“Kawasan itu selain berada di darah sekitar hutan kota dan kebun teh, ditambah lagi dengan kondisi hutan serapan sudah banyak berkuranh beralih menjadi ladang sayur dan tamaman kopi termasuk buah-buahan lainya,” kata dia.
Kemudian juga, menurut Herawadi, kawasan daerah masuk zona kawasan potensi rawan bencana, sepeti longsor, kebakaran lahan, puting beliung, dan termasuk banjir bandang
Herawadi menguraikan, berdasarkan data BPBD ada empat kecamatan yang nilai cukup rawan memasuki musim hujan ini yaitu Kecamatan Pagaralam Selatan, Kecamatan Dempo Selatan Kecamatan Dempo Utara, termasuk Kecamatan Pagaralam Utara.
“Bencana muncul karena kondisi geografisnya bantaran sungai, lereng terjal yang labil dengan kontur tanah memiliki kemiringan antara 70 hingga 90 derajat.
Diminta kepada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) dan perbukitan lebih waspada, mengingat saat ini curah hujan cukup yang dapat memicu munculnya bencana alam. “Pagaralam hampir setiap tahun memasuki musim hujan selalu tejadi bencana dan mengambil pelajaran dari sejumlah kajadian bencana alam merupakan ancaman serius bagi daerah ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi alam tidak bisa ditebak, sewaktu-waktu bisa saja terjadi bahaya bencana, tentunya diharapkan semua pihak harus selalu waspda dan siaga.
“Kita sudah melakukan pendataan inventarisir daerah yang berpotensi terjadi bencana sepertin banjir, longsor, angin puting beliung hingga, banjir bandang, kebakaran lahan, gempa termasuk letusan Gunung Api Dempo,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, setidaknya dapat menangani korban secara cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan seperti kerugian harta dan korban jiwa.
Dihimbau agar masyarakat tetap menjaga kelestarian alam dan lingkungan termasuk menghijaukan DAS. Koordinator penanggulangan bencana daerah, Letkol Inf Srihartono mengatakan, memang jika melihat letak giografis tiga wilayah dibantaran sungai Lematang cukup rawan bencana alam seperti longsor, banjir bandang dan gunung meletus.
Dia menguraikan, meliputi Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam, ketiga wilayah ini merupakan zona paling rawan bencana akibat perubahan cuaca. “Kita sudah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi jika terjadi bencana, seperti membuat jalur evakuasi, alat berat dan tim penanggulangan bencana,” ujarnya. (ald)