Laporan : Dedi
Gemas-Muaraenim
Calon Wakil Bupati Muara Enim nomor urut 3, Syuryadi, SE, M. Sh yang berpasangan dengan calon Bupati Muara Enim, DR. Hj. Shinta Paramita Sari, SH, M. Hum melakukan kampanye di Desa Manunggal Jaya, Desa Air Cekdam , Desa Muara Emburung dan Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku, Rabu (7/3/18).
Juru Kampanye (Jurkam) Shinta-Syuryadi, Hendra Juansyah dalam orasinya mengangkat isu harga karet yang diterima petani kian murah saat ini. Saat ini, kata dia, masyarakat sedang mengalami ekonomi lesu dalam hal berbelanja karena tingkat kemampuan membeli masyarakat berkurang.
“Untuk itulah, bila nanti Shinta-Syuryadi terpilih akan menyiapkan kartu MESRA, sehingga ibu-ibu kekurangan belanja di kalangan, nanti dengan kartu MESRA dapat belanja tambahan dengan biaya belanja yang disubsidi. Nanti akan ada toko yang ditunjuk sebagai tempat berbelanja. Masalah moral, juga menjadi perhatian Shinta-Syuryadi bila terpilih juga akan memunculkan ulama bina desa. Ulama, menjadi tempat masyarakat mengadu permasalahan agama dan menjadikan 1 desa 1 hafiz qur’an,” ungkap Hendra.
Selain itu, kata Hendra, selain itu program Shinta-Syuryadi juga berniat menciptakan peluang kerja baru sebanyak 10.000 pekerjaan baru.
“Di sekitar kita banyak perusahaan sebagai lumbung tenaga kerja, nyatanya warga yang ber KTP Muara Enim tidak mendapat ruang di perusahaan. Bojonegoro contohnya dibuat Perda dengan mengutamakan tenaga kerja lokal dan inilah yg akan diterapkan oleh Shinta Syuryadi jika terpilih,” jelasnya.
Tokoh masyarakat, MA Firdaus mengatakan bahwa dirinya merasa tertarik dengan visi dan misi yang dikeluarkan Shinta-Syuryadi sangat pro rakyat.
“Selama ini belum pernah ada Bupati Muara Enim yang perempuan. Untuk itu saya mengajak para konstituen untuk kembali mengajak keluarganya memilih Shinta-Syuryadi, pasangan calon nomor 3,” ajak Firdaus.
Sementara itu, calon Wakil Bupati Muara Enim, Syuryadi, SE, M. Sh mengajak masyarakat di Kecamatan Rambang Dangku untuk mengenali calon pemimpinnya sebelum memilih dan untuk itulah dirinya memperkenalkan diri ke desa-desa agar dikenal.
“Saya bersama ibu Shinta mengucapkan terima kasih atas dukungan KTP yang diberikan sehingga Shinta-Syuryadi dapat mencalonkan diri dari independen sebagai Paslon yang diusung oleh rakyat secara langsung. Untuk menuju Muara Enim yang SMASH, maka harus dipimpin oleh pemimpin yang PAKAM,” terang Syuryadi.
Terkait masalah harga karet,sebut Syuryadi, untuk mengatasi harga karet yang anjlok tersebut maka harus dicari solusinya yakni dengan mendatangkan perusahaan yang produksi bahan jadi atau setengah jadi, dimana menjadikan karet sebagai bahan olahan ke Muara Enim. Saat ini, kata dia, sudah ada niat menjadikan karet menjadi campuran aspal dan bahan lainnya. Saat ini berdasarkan penelitian, perusahaan pemakai karet terbesar yakni perusahaan tambang. Di perusahaan tambang ada belt conveyor yang dibuat dari bahan karet.
“Saat ini harga 1 meter belt conveyor Rp. 10 juta, dan setiap bulan harus diganti. Berdasarkan hitungan pengeluaran perusahaan tambang, setidaknya per bulan harus dikeluarkan mencapai Rp. 1 milyar per bulan untuk mengganti belt conveyor. Cari pemimpin yang pro rakyat, sebab izin dan program menarik investor pengolahan bahan jadi atau setengah jadi tersebut dikeluarkan oleh pemimpin ke depan. Selain mendatangkan perusahaan pengolahan karet ke Muara Enim juga berupaya membuat lebih banyak produk turunan dari bahan karet,” tukasnya.
Editor : Ron