Home / POLITIK / Aswari Rivai Mengenal Lebih Dekat Dengan Pedagan Asongan

Aswari Rivai Mengenal Lebih Dekat Dengan Pedagan Asongan

PALEMBANG, Ampera Sumsel –  Nama Aswari Riva’i digadang-gadang menjadi kuda hitam dalam perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2018. Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel tersebut bahkan sudah mendapat restu dari Prabowo Subianto untuk maju dalam pesta demokrasi di Sumsel.

Aswari nantinya akan bersaing dengan beberapa nama yang mencuat ke publik, Herman Deru yang diusung Partai Nesdem dan PAN serta Ketua DPW Partai Perindo Sumsel, Febuar Rahman menjadi dua dari beberapa nama yang bakal bersaing dengan dirinya dalam Pilgub Sumsel.

Namun, belum banyak yang mengetahui bahwa sebelum sukses menjadi pengusaha hingga menjadi Bupati Kabupaten Lahat selama dua periode, Aswari pernah jungkir balik memperjuangkan hidup. Bahkan, ia pernah menjadi pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat saat menjadi mahasiswa.

Meski berlatar belakang serba berkecukupan, Aswari nyatanya tak mau hidup dalam belenggu harta orangtua. Ia lebih memilih untuk memperjuangkan hidupnya sendiri di negeri rantau.

Selain menjadi pedagang di Pasar Tanah Abang, Aswari juga pernah membuka bisnis cuci mobil hingga rumah makan yang mengusung konsep martabak India, yang ia berinama dengan HAR atau Haji Aswari Riva’i.

“Kak Wari (sapaan akrab Aswari) ini orang yang keras hati. Walaupun orangtua cukup berada tapi tidak pernah mau tergantung dengan kekayaan orang tua, karena pesan orang tua Kak Wari hidup ini nyaman kalo kamu membelanjakan uang kamu sendiri, bukan uang orangtua kamu atau uang orang lain,” ucap Aswari Riva’i, Bupati dua periode Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.

“Kak Wari memulai hidup ini boleh dikatakan jungkir balik dulu. Karena sombong. Sombongnya Kak Wari karena tidak mau mengandalkan kekayaan orangtua. Makanya Kak Wari bisa berteman dengan siapapun dalam berbagai kelas, karena Kak Wari pernah merasa di kelas bawah,” lanjut suami dari Rukmi Kurnia Sismartianty atau bunda Lisa ini.

Itulah sebabnya, setiap kali ada kesempatan Aswari selalu menyempatkan diri untuk berbincang santai dengan masyarakat, terutama masyarakat yang ia pimpin. Seperti contoh yang dilakukan Aswari saat kondangan beberapa waktu lalu, dia tidak canggung menyempil di antara pedagang asongan, meski dirinya kini berstatus sebagai orang nomor satu di Lahat. Hal itu ia lakukan untuk memberikan motivasi dan masukan agar dagangan tetap berjalan.

“(tertawa) foto itu saat memberikan semangat kepada pedagang asongan, beberapa pola danganan yang bisa didagangkan dengan modal kecil tapi bisa berjalan dengan lancar. Kak Wari memberi semangat kepada mereka,” jelas mantan Atlet beladiri kempo ini, saat ditanya perihal foto dirinya di antara warga Lahat.

Didikan orangtua yang mendorongnya untuk hidup mandiri, membuat seorang Aswari bertransformasi menjadi petarung andal. Jiwa mandiri itu lah yang kini ia tularkan ke banyak orang, terutama masyarakatnya di Kabupaten Lahat.

“Kak Wari seperti itu dulunya, orangtua Kak Wari berkata carilah nafkah kamu sendiri dengan tidak pernah berharap terhadap harta orangtua. Makanya Kak Wari bisa mandiri Kak Wari bisa pertahankan nama baik orangtua, jadi petarung ini. Kak Wari sangat menghormati masyarakat kelas bawah dan tidak akan pernah lupa asal Kak Wari darimana,” tutup bapak dari empat putri tersebut

Editor: Prima

Check Also

Litbang Matahati Rilis Hasil Survey, HDCU Terancam Tumbang

Author: SMSI   PALEMBANG, gemasriwijaya.net – Calon petahan HDCU terancam tumbang berdasarkan hasil survei Pilgub …