LAHAT – Tim penilai tahap II dan III Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2016 beranggotakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) turun ke lapangan guna memberikan penilaian terhadap akses jalan protokol maupun kelengkapan sarana prasarana lalu lintas (lalin).
Berdasarkan pantuan di lapangan, tim penilai bersama-sama dengan jajaran Dishubkominfo Kabupaten Lahat memulai memberikan penilaian dari Kantor Dishub menyisir akses jalan Kolonel H Burlian, trotoar, rambu-rambu, trafic light (lampu lalin, red), halte, hingga terminal tipe A Batai dan Lembayung. Titik-titik penilaian diantaranya, Jalan Kolonel H Burlian, Mayor Ruslan I, II dan III, Prof Emil Salim dan terminal Batai dan lembayung, termasuk juga kelengkapan sarana prasarana lalu lintas (lalin), halte dan lain sebagainya.
Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE didampingi Kadishubkominfo, HM Eduar Kohar SE MM menyampaikan, sangat apresiasi sekali dengan penilaian WTN ini, sehingga akan memberikan motivasi bagi jajaran dalam membenahi maupun menambah kelengkapan sarana maupun prasarana lalin. “Penilaian menuju penghargaan wahana tata nugraha (WTN), adipura itu hanya sekedar lambang semata, terpenting bagaimana memberikan suntikan moral sekaligus motivasi dalam meningkatkan kinerja,” katanya, Rabu (20/7).
Ia menambahkan, tentunya seluruh kelengkapan sarana lalin ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dishubkominfo untuk memelihara dan mengawasinya. “Kendaraan Damri dan angkutan massal telah dioperasikan, rambu-rambu lalin yang kurang pun ditambah ataupun diperbaiki, sehingga masyarakat sebagai penguna akses jalan mengetahui aturan tersebut dengan sebaik mungkin dan menaatinya,” pungkas H Aswari.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Tahap II dan III Penghargaan WTN Tahun 2016 Provinsi Sumsel, Felix Iryantomo ATD mengungkapkan, kondisi sarana prasarana di lapangan sudah baik sekali, tentunya hal ini menjadi tugas berat untuk memberikan angka secara obyektif berdasarkan faktanya.
“Tentunya kita akan seobyektif mungkin terhadap kelengakapan sarana prasarana lalin di Kota Lahat ini, mudah-mudahan mendapatkan angka yang cukup signifikan, sebab kita juga telah memberikan penilaian di kabupaten/kota lainnya,” pungkasnya. (Prima)