EMPAT LAWANG, Ampera Sumsel – Sejumlah wartawan media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Empat Lawang, mendatangi Mapolres Empat Lawang, guna menemui Kapolres Empat Lawang, AKBP Bayu Dewantoro, Selasa (29/8).
Tujuannya antara lain menyampaikan pernyataan sikap solidaritas dan protes keras PWI Kabupaten Empat Lawang, menyusul adanya dugaan penghinaan terhadap profesi wartawan dan penghalang-halangan peliputan oleh Kapolres Waykanan, Lampung, AKBP Budi Asrul Kurniawan saat adanya aksi penyetopan angkutan batu bara oleh masyarakat yang tergabung dalam posko mawar di simpang 4 Blambangan Umpu, Way Kanan, Minggu (27/8) dini hari.
Ketua PWI Kabupaten Empat Lawang, Rodi Hartono mengatakan, apa yang dilakukan Kapolres Waykanan Lampung, sangat disesalkan pihaknya. Karena itu, atasnama PWI Kabupaten Empat Lawang, pihaknya mengutuk serta memprotes keras ujaran yang disampaikan Kapolres Waykanan Lampung, tersebut, karena sangat menyinggung wartawan di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
“Kami minta agar Kapolres Empat Lawang, dapat menyampaikan pernyataan sikap kami ini, ke Kapolda Sumatera Selatan. Agar kedepannya jangan sampai kejadian seperti ini ada di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Empat Lawang,” ujar Rodi.
Sementara itu, Kapolres Empat Lawang, AKBP Bayu Dewantoro mengatakan, apa yang menjadi aspirasi waartawan di Kabupaten Empat Lawang, akan dia sampaikan ke Kapolda Sumatera Selatan, di Palembang. Adanya kejadian di Waykanan Lampung, Bayu mengaku menyikapi pernyataan tersebut, tidak ada unsur kesengajaan, jika melihat dari profiling yang bersangkutan.
“Kalau saya menyikapinya, masing-masing orang itu, ada pribadinya masing-masing. Bukan sesuatu yang diadakan atau suatu kesengajaan, tapi kalau melihat profilingnya, profiling senior tersebut, saya tidak melihat ada suatu bentuk kesengajaan,” kata Bayu.
Karena ini sifatnya pendapat pribadi dirinya, dilain pihak lanjut Bayu, memang polisi dalam membentuk nama baik polisi katakannlah, itu memerlukan Humas yang baik yang tentunya dengan ujaran-ujaran yang baik. Sebab dalam hal ini Humas tidak akan menyampaikan sesuatu yang jelek, pasti menyampaikan hal-hal yang baik dan apapun yang terjadi, wartawan sebutnya adalah sesuatu media untuk menyampaikan hal-hal yang baik juga ke masyarakat.
“Jadi, apa yang disampaikan oleh Kapolres tentunya itu harus menjaga tutur kata. Karena, belum tentu apa yang disampaikan itu bisa difahami atau dimengerti, bahkan yang ditakutkan itu akan timbul multi tafsir atau tidak disampaikan secara penuh,” terangnya.
Adanya kejadian ini, tentu menjadi pembelajaran semua pihak, tak terkecuali dirinya sendiri, jangan sampai salah ujaran dan harus mampu menjaga jangan sampai salah ujaran atau salah ngomong. Selaku pemegang jabatan tertinggi di Polres Empat Lawang, Bayu berharap agar bawahannya juga harus mampu menjaga penyampaian agar tetap bersifat humanis ke masyarakat.
“Meskipun dalam menjalankan tugas ada perasaan emosi, bisa yang dibawa dari rumah atau pekerjaan itu sendiri, tetap harus punya rem atau kontrol agar kedepannya tidak berdampak kembali ke Polri atau kita semua tentunya,” imbuhnya.
Prima