Laporan : Tim Gemas
GEMAS – LAHAT
Lagi-Lagi aktifitas kendaraan angkutan perusahaan jenis Dum Truck yang lalu lalang dengan kecepatan yang cukup tinggi, tepat di wilayah Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat tersebut, yang mengangkut material Galian (Gol’C) dengan kapasitas angkutan yang sangat berat, sehingga hal tersebut sangat meresahkan warga Kecamatan Pulau Pinang dan sangat mengganggu para pengguna jalan.
Irul, (27) pengendara R2 yang tengah berpapasan di lokasi rabu, (30/01/19) ke awak media mengatakan, kendaraan angkutan perusahaan jenis Dum Truck yang saat itu tengah berpapasan dengannya, kencing di jalan alias (becek) sehingga hal tersebut tentunya sangat mengganggu.
“Jalannya licin becek kena air dan lumpur, yang keluar dari bak kendaraan tersebut”, jelasnya.
Lebih parahnya lagi, sambung Irul, kendaraan tersebut ugal-ugalan di jalan dan melaju dengan kecepat tinggi, yang di khawatirkan akan menyenggol atau bisa saja menabrak pengguna jalan yang lain. Sehingga hal tersebut bisa saja menyebabkan korban jiwa, serta dapat merugikan pengguna jalan yang lain.
“Saya berharap, kepada pihak terkait untuk melarang angkutan jenis Dum Truck yang bermuatan matrial galian (Gol’C) yang melebihi kapasitas jalan (3B)”, tegasnya, ke pewarta rabu, (30/01/19) di lokasi.
Terpisah, Marsi (47) warga Kecamatan Pulau Pinang yang juga tengah melintas di jalanan tersebut menuturkan, aktifitas kendaraan tersebut memang sudah berlangsung cukup lama, namun sampai saat ini perusahaan masih saja melakukan aktifitasnya. Seperti penggalian serta mengangkut hasil galian (Gol’C) tersebut, yang menggunakan kendaraan jenis Dum Truck besar.
“Sedari dulu kami (warga) sangat mengharapkan ke tegasan Pemerintah terkait, untuk segera menutup aktifitas serta kegiatan penambangan (Gol’C) di wilayah Kecamatan Pulau Pinang”, Harapan Marsi.
Karena, sambung Marsi, sepanjang Daerah Alairan Sungai (DAS) yang ada di wilayah Kecamatan Pulau Pinang tersebut, menjadi sasaran empuk bagi para pengusaha galian (Gol’C) untuk melakukan aktifitas penambangan.
Dan Mirisnya, saat ini menurut Marsi terlihat sepanjang (DAS) di daerahnya sudah sangat memperihatinkan, bahkan karena aktifitas pengalian yang sudah berlangsung cukup lama tersebut.
“Belum lagi maslah lain yang akan di timbulkan nantinya bisa saja seperti halnya bencana alam, akibat rusaknya lingkungan di sepanjang aliran sungai Kecamatan Pulau Pinang tersebut”, jelasnya, ke awak media rabu, (30/01/19).
Edithor : Ivi Hamzah