LAPORAN : DEDI S
GEMAS – MUARA ENIM
PT Bukit Asam (PT BA) adalah perusahaan tambang batubara terbesar Nasional di Indonesia, yang mempunyai tempat kegiatan tambang dan kantor pusatnya ada di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Sudah selama 37 tahun PT Bukit Asam mengeruk kekayaan alam batubara di bumi serasan sekundang Muara Enim, tidak dapat dibayangkan sudah berapa banyak keuntungan yang diperoleh PT Bukit Asam.
Namun apa saja yang sudah diberikan PT Bukit Asam untuk pembangunan dan kesejateraan masyarakat di Kabupaten Muara Enim, serta bagaimana PT BA hubungan perusahaan terbesar di Muara Enim tersebut terhadap insan pers, khususnya di Kabupaten Muara Enim. Ternyata tambang besar ini tak memberikan kesejahteraan terhadap awak media.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muara Enim Andi Candra, SE, sewaktu menghadiri acara ramah tamah PT BA dengan Wartawan Muara Enim di Saung Eva Muara Enim Sabtu (03/03).
Dikatakan Andi Candra, kalau selama ini sangat kurang kerja sama wartawan Muara Enim dengan pihak PT Bukit Asam, sedangkan berapa Triliun keuntungan PT Bukit Asam mengeruk keuntungan dari hasil menjual batu bara dari bumi Kabupaten Muara Enim, namun sejauh ini belum ada perhatian penuh dari PT BA terhadap kesejateraan wartawan di Kabupaten Muara Enim.
“Yang ada selama ini hanya sekedarnya saja, mengundang beberapa orang wartawan disetiap kegiatan PT BA setelahnya cuma sekedar diberi uang seratus atau dua ratus ribu untuk biaya minyak” tegas Andi.
Ada sekitaran 50 jurnalis yang bertugas di Kabupaten Muara Enim lanjut andi, Apa salahnya kalau dari keuntungan PT BA yang Triliunan itu disisihkan 0,0 atau sekian persen untuk membantu wartawan di Kabupaten Muara Enim, sebagai penunjang kesejahteraan bagi wartawan.
“Kita berharap PTBA bisa mengakomodir wartawan yang bertugas di Kabupaten Muara Enim,”Harap Andi.
Hal Senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Muara Enim. Nursamsu, kepada rekan wartawannya, bahwa jalinan kerja sama PT Bukit Asam (PTBA) dengan wartawan di Kabupaten Muara Enim selama ini memang sangat minim, Bahkan katanya untuk kegiatan PTBA pun hanya beberapa wartawan saja yang diajak. Sering ada kekecewaan rekan rekan wartawan ketika PTBA mengadakan kegiatan, sementara hanya beberapa orang saja yang diundang.
“PTBA itu perusahaan tambang terbesar Nasional di Indonesia, sangat tidak masuk akal kalau menghimpun kerja sama dengan wartawan Muara Enim saja sangat sulit, Kami rasa hal ini perlu menjadi catatan serius bagi managemen PTBA” ujarnya.
Permasalahan ini juga mendapat tanggapan serius dari mantan Ketua PWI Kabupaten Muara Enim, Marshal SAg. Dikatakan oleh Marshal, memang begitu kenyataan yang ada selama ini, Sudah 37 Tahun PTBA mengeruk kekayaan alam batubara di bumi Kabupaten Muara Enim, namun belum ada kerjasama yang baik dengan insan Jurnalis Muara Enim.
” PTBA selama ini, setiap kali ada pemberitaan miring tentang kinerja PTBA, baru PTBA mengadakan pertemuan dengan wartawan di Kabupaten Muara Enim. Kalau tidak ada berita kasus, PTBA tidak ada acara pertemuan dengan wartawan” Tandas marsal.
Untuk diketahui bahwa PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA( berhasil mencatatkan laba bersih pada Semester I 2017 sebesar Rp 1,72 Triliun atau naik sebesar Rp 1,01 Triliun jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 711,8 Miliar. Sepanjang Januari hingga Juni 2017, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 8,97 Triliun atau naik 32,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sehingga perolehan Net Profit Margin PTBA sebesar 19,2%, Gross Profit Margin sebesar 37,3%, dan Operating Profit Margin sebesar 26,6%. Sementara itu, volume produksi PTBA sepanjang Semester I 2017 juga mengalami kenaikan menjadi 11,36 juta ton atau meningkat 13,4% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar 10,02 juta ton. Dari volume penjualan tersebut, volume penjualan ekspor sebanyak 4,16 juta ton atau naik 11,4% dan volume penjualan domestik sebesar 7,20 juta ton, naik 14,6%. Peningkatan penjualan ini karena meningkatnya permintaan atas batu bara Bukit Asam
Editor : Ivi Hamzah