LAHAT, Ampera Sumael – Sedikitnya 25 pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Kikim Area (KMKA) melakukan aksi damai terkait adanya indikasi penyimpangan dalam kebijakan yang terjadi di Kecamatan Kikim Area perihal Dana Desa yang pengalokasiannya dianggap tidak berjalan sesuai pada ranahnya.
Pantauan pewarta dimulai sekira pukul 10.00 pada hari Senin (25/09) puluhan mahasiswa ini sudah nampak berada di titik kumpul dinas PU Kabupaten Lahat kemudian bergerak menuju kantor BPMdes Kota Lahat, dilanjutkan ke kantor Inspektorat, dan menuju titik akhir aksi di Kantor Pemda Kabupaten Lahat.
Membawa alat peraga berupa spanduk bertuliskan aspirasi kepada pemerintah setempat, alat peraga dengan berjalan kaki dan menyanyikan yel yel semangat inginkan perubahan
Dengan dipimpin Juproansyah dan didampingi Rio Mantara sebagai Korlap (Koordinator lapangan), pemyampaian aspirasi ini berjalan lancar dengan dikawal oleh satuan Polres Lahat.
Sesampainya di BPMdes puluhan mahasiswa ini menyamapaikan aspirasinya namun salah satu mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya sempat disangkal salah satu oknum camat, hingga menyebabkan suasana sedikit menjadi tegang. Karena mahasiswa ini beranggapan aspirasinya seperti dikangkangi.
Beni Zainuddin perwakilan dari BPMD menanggapi aksi dari mahasiswa ini. Dirinya bakal menindak lanjuti aksi ini dan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
“Kami mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya, ini akan menjadi masukan bagi kami terkait dana desa ini. Kehendak adek adek akan kami sampaikan ke Camat,” terangnya.
Namun tanggapan dari Beni tidak diterima karena, tanggapan ini menurut mahasiswa tidak rasional.
“Tanggapanya sangat sederhana, dan saya harap tanggapan dan bukan intruksi. Kami butuh jawaban yang ilmiah dan rasional, kami meminta tindak lanjut. Ini sungguh menyedihkan,” terangnya.
Sempat dibincangi Korlap terkait aksi mengatakan kekecewaannya. Menurut dia dinas terkait ada ketidak transparanan terkait penggunaan dana desa ini.
“Kami yakin ini ada kongkalikong, dari dinas untuk pengolahan dana desa. Sepertinya afa main mata antara pengelolah dana desa dan dinas terkait. Kami sangat kecewa, sungguh tidak patut abdi negara ini melanggar sumpahnya,” tegasnya.
Laporan: Dar
Editor: Prima