PALEMBANG, Jodanews – Tim Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia merupakan badan perwakilan multi sektoral tingkat nasional yang mengelola dan menjadi sumber bagi semua proposal yang akan diajukan ke Global Fund to Fight AIDS, tuberculosis and malaria (GFATM). Rabu (6/9), melakukan kunjungan ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menggali pembelajaran dan persiapan dan pelaksanaan mengenai AIDS,TB, dan Malaria.
Bertempat di Ruang Rapat Gubernur, kehadiran Tim CCM antara lain CCM Jakarta DR. dr Rita Kusriastuti, CCM Sekretariat Barry Adhitya, CCM Sekretariat Yakub Gunawan, disambut hangat Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Noerdin.
Jauh sebelum mengobati gejala ataupun sindrom dari penyakit Aids,TB, dan Malaria (ATM), dikatakan Alex harus mengetahui dulu akar masalahnya, menurutnya akar dari permasalahan penyakit tersebut adalah minimnya pendidikan yang dimiliki masyarakat, masyarakat tidak mendapat pemahaman yang baik mengenai makanan-makanan yang sehat dan tidak sehat untuk dikonsumsi.
Mengerikannya lagi, lanjut Alex jika anak-anak memakan-makanan yang telah tersentuh bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin bahkan pewarna tekstil, realitasnya Indonesia telah kehilangan satu generasi. Pada dasarnya penyakit ATM tersebut sangat mudah dihilangkan dengan menciptakan lingkungan yang sehat didukung dengan kegiatan terpadu.
“Tidak perlu susah-susah meberantas penyakit tersebut, asal mengerti terlebih dahulu akar permasalahannya. Kalau cuma mengobati tanpa mengurusi akar masalah nya. Kita tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun, inilah tugas kita untuk membuat dia pintar dan dia harus sehat,” himbaunya
Menyimak Sumsel mendapat bantuan dari negara-negara kaya yang peduli pada kesehatan, sontak peraih Bintang Mahaputera ini menyambut baik dan ia nyatakan Sumsel pasti mampu membasmi penyakit tersebut. “Kalau kita mau kita bisa, kita perlu orang-orang yang berdedikasi penuh untuk masyarakat, Saya ucapkan terima kasih, kami akan gunakaan seefisien mungkin. Kami yakin bisa menyelesaikannya. Yang jauh lebih sulit bisa apalagi hanya membasmi penyakit ini,” pungkas mantan Ketua Bupati se-Indonesia ini.
Dalam paparannya CCM Jakarta DR. dr Rita Kusriastuti, menyebutkan catatan keberhasilan ATM di Sumsel berhasil dengan memiliki komitment yang kuat dari Pemerintah Provinsi Sumsel, dilanjutkan dengan dukungan masyarakat sipil atau CSO.
“Dana hibah global fund ke Indonesia peringkat dua terbesar di Asia setelah India, dengan dana alokasi dana sesuai beban penyakit dan tingkat ekonomi. Kami melihat Sumsel sangat baik menjalankan kegiatan ATM ini, tetap pertahankan,” tambahnya
(Laporan: Prim/ Humas Pemprov)
(ditor Jon Heri)