PALEMBANG, Ampera Sumsel – Terkait robohnya alat berat crane crauler yang sedang mengangkat lintasan rel kereta Light Rail Transit (LRT) di proyek pembangunan Zona V, Selasa (1/8), Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin angkat bicara. Saat meninjau lokasi, Alex Noerdin prihatin atas musibah robohnya crane crauler lalu menimpa rumah penduduk dan menyebabkan adanya korban luka.
“Kita selamatkan dulu warga yang ada di sini. Ini musibah, kita semua tentu tidak menginginkan hal tersebut bisa terjadi,” ujar Gubernur, usai meninjau ke lokasi, Selasa (1/8).
Ia menjelaskan, kondisi tiang penyangga sendiri memang telah miring. Kendati demikian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oleh pihak Waskita Karya sebagai pemegang proyek pembangunan LRT telah sesuai dengan standar SOP yakni dengan mengosongkan daerah sekitar.
“Tentunya sudah ada pemberitahuan sebelumnya untuk dikosongkan, kalau tidak tentunya akan lebih banyak jatuh korban lagi,” ujarnya.
Dengan tegas Alex meminta kepada pihak kelurahan, koramil dan instansi terkait agar segera menertibkan bangunan yang ada di sekitar pembangunan LRT di daerah Jakabaring agar LRT terus dikebut dan selesai tepat waktu. Dengan demikian, Januari tahun depan pengerjaan selesai dan pada Mei bisa segera dioperasionalkan.
“Mulai hari ini bangunan di sini harus dikosongkan karena membahayakan warga dan membuat sulit pekerjaan LRT,” jelas Gubernur.
Bahkan Alex menyakini kalau sejumlah bangunan yang berada di dekat LRT tersebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Karena itu bangunan tersebut bisa berada di pinggir jalan.
“Kita akan minta Walikota untuk mengosongkan bangunan di sekitar lokasi. Untuk ganti rugi semuanya akan kita minta ke Waskita selaku pemegang proyek,” tegas Alex
(Laporan: Prima: Humas Pemrpov)
(Editor: Rama)