PALEMBANG, Ampera Sumsel – Kabar gembira bagi para pedagang Pasar Cinde Palembang dan masyarakat Sumatera Selatan yang ingin menempati kios dan apartemen Aldiron Plaza Cinde setelah revitalisasi selesai di 2019 mendatang. Pasalnya, selain ditawarkan dengan harga rendah, para pedagang dapat menggunakan pelayanan pendanaan melalui Bank SumselBabel.
Saat ini sudah dilakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Bank Sumselbabel dengan PT. Magna Beatum tentang pengelola keuangan dan jasa perbankan untuk proyek Aldiron Plaza Cinde serta penandatanganan perjanjian kerjasama penyediaan fasilitas Kredit Griya Sejahtera (KGS) Siap Huni dan KGS Siap Bangun, sebagai wujud komitmen dalam memberikan kemudahan bagi pedagang yang ingin mengambil kios di Aldiron Plaza Cinde Palembang.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil dan Direktur Utama PT. Magna Beatum Aldiron Hero Group, M Fajar Tarigan, disaksikan langsung Gubernur Sumsel Alex Noerdin, berlangsung di Griya Agung Palembang, Kamis (10/8).
Dalam kesempatan ini, Gubernur Sumsel Alex Noerdin sangat menyesalkan munculnya polemik yang cukup panjang terkait revitalisasi pasar cinde hingga mengakibatkan transformasi pasar cinde yang layak dan modern tertunda hingga beberapa tahun.
“Saya sedih karena baru bisa selesai 2019, padahal seharusnya sudah bisa selesai sebelum Asian Games. Sekarang masalah sudah selesai, jadi saya berharap jangan ada polemik lagi. Saya tidak memiliki kepentinga apapun, keinginan saya hanya ingin menjadikan pasar ini lebih baik dan layak, disamping itu gedung lama sangat berbahaya, kalau roboh siapa yang mau bertanggungjawab,” tegas Alex.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil mengungkapkan bahwa Bank Sumsebabel siap melayani para pedangan yang akan menemapti pasar cinde yang terkendala biaya melalui program pembiayaan. “Ini salah satu wujud komitmen kita mendukung suksesnya pembangunan Sumatera Selatan,” ujarnya.
Sementara, Direktur Utama PT. Magna Beatum Aldiron Hero Group, M Fajar Tarigan mengatakan, relokasi pedagang ke tempat penampungan sementara sudah selesai dilakukan, termasuk para pedagang kaki lima yang sudah lama berdagang di pasar cinde.
Menurut Fajar Tarigan, sejak 8 Agustus 2017 lalu operasional pasar cinde sudah ditutup dan proses revitalisasi terus dilaksanakan dengan tetap mempertahankan area depan pasar cinde melalui konsep bangunan trade Mall sebagai pusat songket dan batik, sekaligus tempat rekreasi serta berbagai fasilitas lainnya yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.
“Pembongkaran gedung lama akan memakan waktu selama 1 bulan lebih sehingga ditargetkan Oktober tahun ini sudah dilakukan groundbreaking. Paling lama September 2019 sudah dilakukan serah terima,” pungkasnya.
Laporan: Humas Pemprov
Editor: Prima