Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
JAKARTA, Ampera Sumsel – Sistem pemerintahan yang berubah dari sentralisasi ke desentralisasi (otonomi daerah) pada tahun 1999, membuat pemerintah kabupaten di Indonesia memiliki prakarsa sendiri dalam membangun daerahnya, yang mana lebih menitikberatkan aspirasi masyarakat dan memiliki keleluasaan dalam membangun daerah. Kewenangan menjadi hal baru bagi daerah dan juga kepala daerah yaitu bupati.
Akan tetapi, guna mendukung dan mencapai keberhasilan sistem ini, pemerintah kabupaten membutuhkan perkumpulan atau organisasi sebagai wadah secara nasional.
Oleh karena itulah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia mengeluarkan instruksi pada tahun 2000, untuk membentuk wadah kerjasama pemerintah kabupaten dari seluruh penjuru Indonesia, yaitu Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia). Kemudian Apkasi pun dideklarasikan pada 30 Mei tahun 2000 oleh 26 bupati dari 26 provinsi saat itu, dihadapan Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan untuk keanggotaan Apkasi sendiri menganut sistem Stelsel Pasif. Artinya, seluruh pemerintah kabupaten di Indonesia, termasuk kabupaten yang baru dimekarkan secara otomatis atau secara langsung menjadi anggota Apkasi.
Sementara, pada tahun ini, sehubungan dengan pelaksanaan APKASI OTONOMI EXPO (AOE) 2017 : TRADE, TOURISM & INVESTMENT yang dilaksanakan pada tanggal 19-21 Juli 2077, bertempat di Hall A – B, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan-Jakarta. LAHAT termasuk salah satu Kabupaten yang ikut berpartisipasi dari Provinsi Sumatera Selatan dalam Apkasi 2017 ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Assisten Excecutive Manager Hotel Grand Zurry Lahat, Mario Andramartik, yang juga tergabung dalam tim di acara tersebut. Dikatakannya keikutsertaan Kabupaten Lahat bukan kali pertama.
“Tahun kemaren kita dari Kabupaten Lahat mendapatkan juara satu, dan semoga tahun ini sama seperti tahun kemaren,” kata Mario, Rabu (19/07/2017).
Mario pun ikut menjelaskan apa yang ditampilkan oleh Kabupaten Lahat saat rombongan Presiden RI Joko Widodo menghampiri stand dari Kabupaten Lahat. “Setelah dijelaskan tidak banyak komentar dari Pak Presiden, “Bagus…!” kata Pak Jokowi,” ungkap Mario.
Adapun gagasan yang coba ditawarkan oleh Kabupaten Lahat sendiri adalah PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro).
Namun, kata Mario, tidak hanya Kabupaten Lahat yang ikut serta dari Provinsi Sumatera Selatan akan tetapi ada beberapa Kabupaten lainnya.
“Selain Lahat, yang sudah tampak dimata, ada Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Empat Lawang,” terangnya.
Editor : Prima / yadi
