LAHAT, Ampera Sumsel — Saat melaksanakan pengajian di Masjid Al- Amanah tadi malam Jumat (27/01). Sebuah yayasan TPA Takwa mendapatkan musibah akibat curahnya hujan lebat disertai angin kencang yang melanda di Kelurahan Pasar Paru dan sekitar mengharuskan tempat proses menuntut ilmu agama Islam porak poranda seketika.
Santriwan – Santriwati Pengajian TPA Takwa Masjid Al- Amanah sontak mendadak kaget karena suara bergemuruh yang terdengar tiba – tiba, sontak para pengajar dan pelajar pengajian tersebut keluar dari dalam masjid tempat mereka menempah ilmu untuk keluar melihat kejadian tersebut.
Seketika suasana menjadi ramai dengan suara jeritan dan takbir karena menyaksikan bangunan yang sedang ambruk tersebut.”Allahuakbar ya Allah, Astaufirullahalazim,” gumam santri ketika menyaksikan bangunan tempatnya menuntut ilmu yang sedang ambruk.
Setelah kejadian tersebut, Tablawi (50) selaku pengurus dan sekaligus pengelolah saat dimintai keterangan berkata, harapnya kepada Pemkab Lahat agar bisa sedikit meringankan beban yang sedang dialami kelompok pengajiannya.Sabtu (28/01).
“Saya tidak bisa banyak berkata, ini adalah kehendak yang diatas, kami berharap kepada pemerintah setempat agar dapat memperhatikan perihal kejadian ini, Disinilah 120 Santri dan satriwati menuntut ilmu, kiranya kami sangat berharap rumah Al Qur’an ini secepatnya bisa dibenahi, agar kami bisa kembali belajar sedia kala,” ucap Tablwai yang akrab di sapa Abah Tab
Lanjutkannya oleh, Abah Tab dia sudah 23 tahun menunggu tempat dan merwat tempat ini dan Ia menceritakan ia sejarah sejarahnya.
” Bangunan lama ini sudah tua dari tahun 1921 sudah ada. Pada tahun 90 rumah ini di wakapkan kepada Pemkab Lahat yang dipimpin oleh bupati lahat yakni Kaprawi Rahim diberikan nama Yayasan Arahimiah. Pada tahun 2006 yang di pimpin oleh Bupati Lahat, H. Harunata yayasan ini diganti nama dan dikelolah oleh H. Ramlan Fauzi menjadi Yayasan Al-Fatah. Kami disini hanyak menunggu dan mengurusi tempat ini untuk di jaga merawat tempat ini, ” ceritanya
(Prima)