* Siagakan 30 Polhut Amankan Gunung Dempo
PAGARALAM, Ampera Sumsel – Dalam mengawasi dan mengantisipasi pengambilan pohon kayu panjang umur atau cantingi (vaccinium parvifolium) oleh oknum pendaki, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Pagaralam menempatkan sebanyak 30 personil polisi hutan (Polhut) di sejumlah pintu masuk menuju puncak Gunung Dempo.
Kepala Dishutbun Kota Pagaralam, Jumaldi Jani SP MM mengungkapkan, bila tidak segera diantisipasi, dapat menyebabkan populasi tumbuhan endemik Gunung Dempo ini semakin sedikit jumlahnya, dan tanaman khas ini terancam punah.
“Saat ini jumlah pohon kayu panjang umur makin sedikit. Bagaimana tidak, jika satu pendaki menebang pohon ini, berapa banyak pohon kayu panjang umur yang habis, karena pendaki nakal dan jahil cukup banyak naik ke Puncak Dempo,” tegas Jumaldi.
Dalam satu hari disebutkan Jumaldi, ada 6 personil Polhut berjaga di pintu masuk Gunung Dempo, yaitu di Kampung Empat maupun dekat patung Rimau. Jika ada mengambil pohon kayu panjang umur, maka akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan.
“Kami akan memberikan tindakan tegas kepada para pendaki yang memangkas pohon kayu panjang umur. Jika tidak demikian, dalam setahun kayu panjang umur akan habis,” ucapnya.
Sementara itu, Walikota Pagaralam dr Hj Ida Fitriati Basjuni Mkes menuturkan, saat ini kerusakan hutan di Kota Pagaralam lebih disebabkan campur tangan manusia, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Untuk itulah, pihaknya mengajak semua pihak untuk menjaga kondisi hutan karena kelestarian hutan dapat menjaga kondisi lingkungan.
“Hutan menyediakan air bagi kita, juga dapat menyediakan oksigen. Jadi, mari menjaga hutan agar kondisi lingkungan terjaga. Apalagi, dengan hutan masih terjaga bencana alam seperti longsor, banjir bandang dan lainnya dapat dihindarkan,” papar Ida
Menurut Ida, hutan Gunung Dempo sangat vital fungsinya bagi masyarakat Kota Pagaralam. Mengingat hutan Gunung Dempo merupakan daerah serapan air. Jadi, mulai saat ini harus menjaga hutan dan harus mau menanam pohon dilingkungan masing-masing.
“Pohon kayu panjang umur sangat sulit tumbuh besar. Apalagi, pohon jenis ini tidak bisa tumbuh kecuali dipuncak Dempo. Jadi, tidak mudah untuk membibitkan pohon. Kami minta kepada para pendaki dapat menjaga alam dengan tidak menebang dan mengambilnya. Mari kita lestarikan dan jaga alam sebaik-baiknya,” imbau Ida. (Dian)