PAGARALAM, Ampera Sumsel – Pemerintah menggeber pembangunan mega proyek,seperti Bendungan Lematang Rp 270 miliar, Jembatan Layang Lematang, Rp 473 miliar. Menyusul Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan nilai investasipantastis, Rp 1,7 triliun. “Tinggal tunggu pelaksanannya saja pembangunanpembanguan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), di Kelurahan Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan, dengan nilai investasi Rp1,7 triliun dengan kapasitas30 mega watt (MW),” ungkap Aidil Fitri,mantan Ketua HIPMI Kota Pagaralamperiode 2010-2013. Jumat (21/10)
Menurutnya, proyek ini sudah mulai jalan, karena izin prinsip dariGubernur Sumsel Alex Noerdin sudah keluar dengan jaminan investasi Rp 69 miliar, disetor dan membuat rekening bank, kalau batal maka uang yang sudahdisetor itu akan hangus. “Pak Gubernur Alex Noerdin tidak mau batal PLTA ini,makanya diminta jaminan Rp 69 M,” katanya.
Pelaksana proyek ini katanya PT Bayu Energi Utama, tergabung dalam PuriGroup, dengan konsultan dari Jepang. Awalnya proyek ini PLTMH, akan tetapikekuatannya diatas 25 MW, maka harus PLTA, yang diperkirakan mampu menyuplai listrik Kota Pagaralam,Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim.
Sementaraitu, Walikota Pagaralam,dr Hj Ida Fitriati Mkes mengatakan, saat ini Pagaralam siap membangun waduk dan irigasi untuk pembukaan 3.000 hektare sawah batu di Dempo Tengah.
“Termasuk Jembatan Layang Lematang dan Indikat dengan nilai anggaran mencapai Rp 1 triliun, dan IrigasiLematang Rp 270 miliar dikerjakan Kontraktor BUMN. Saat ini fokus penyelesaian jalan lingkar kota, jalan bandara dan pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur. Diharapkandukungan penuh dari semua elemen masyarakat agar dapar berjalan lancar,” bebernya.
Untuk mengatasi kekurangan energi listrik dan daya di tiga daerah, duanegara akan membangun PLTA, di Dusun Mingkik, Kelurahan Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan, dengan kekuatan 30 mega watt.
“Izin prinsip sudah disetujui Pemprov Sumsel, jadi tinggal pelaksanaanya saja akan dimulai 2018 mendatang,” ujarnya.
PLTA ini akan mengambil sumber air dari Sungai Indikat, kemudian dilakukan pengeboran melalui dinding tebing Indikat diperbatasan dengan Desa Bangke, Kecamatan Kota Agung,Kabupaten Lahat.
“Jaringan pipa akan dialirkan ke Dusun Tanah Pilih, kemudiam ditempat tersebut dibangun pembanghkit listrik dan lokasi perkantoran,” jelasnya.
Ida berharap, pembangunan PLTA ini bukan hanya akan mengatasi krisis listrik dan bahkan termasuk lapangan kerja bagi warga setempa.
“Tidak ada istilah batal terkait proyek ini, karena Pemprov Sumsel, sudah berani jaminkan uang Rp 50 miliar, kalau batal uang tersebut jadi milik Pagaralam,” pungkasnya. (Dina)