LUBUKLINGGAU, Ampera Sumsel – Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XII yang berlangsung di Kota Lubuklinggau menjadi momentum bagi daerah untuk memasarkan hasil pertanian unggulan negara. Demikian dikatakan Gubernur Alex Noedin saat membuka Peda KTNA di lapangan Eks Kompi 141 AYJP/Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur, Senin (17/10).
Dikatakan Gubernur Alex Noerdin, Peda KTNA ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk mensosialisasikan produk unggulannya dan hasil-hasil lainnya.
Alex mengatakan begitu banyak acara yang diselenggarakan dan ditampilkan di HUT Kota Lubuklinggau seperti festival Peda KTNA, karnaval defile yang diikuti 13 provinsi dan 4 negara tetangga yang dilaksanakan dari 17 sampai 22 ini dapat berjalan dengan baik.
“Ini semua berkat animo masyarakat yang telah dengan bersinergi dan bahu membawa guna mensukseskan acara tersebut yang diikuti kurang lebih 3000 peserta,” ujarnya.
Di Kota Lubuklinggau sendiri peserta yang mengikuti sebanyak 900 orang dan peserta lainya di berbagai daerah lainnya yang mengikuti. Hal ini semua berkat masyarakat se-Sumsel, khususnya masyarakat Lubuklinggau.
“Insya Allah nanti akan ada PEDA KTNA di Palembang karena di Sumsel sendiri merupakan provinsi yang mampu menyelenggarakan even-even baik nasional maupun internasional,” ujar Alex.
Sementara Walikota Lubuklinggau H. SN Prana Putra Sohe menambahkan, masih banyak yang perlu ditingkatkan dan selaku tuan rumah Peda KTNA ini selalu berupaya untuk makin giat melaksanakan even-even guna memperkenalkan kebudayaan dan hasil dari pertanian untuk menjadi daya tarik sendiri bagi Kota Lubuklinggau.
“Saat ini kita masih tahap pra dalam mewujudkan tuan rumah yang baik Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tersebut, guna menuju even berikutnya,” kata Sohe.
Ia juga mengatakan meskipun baru saja menjadi tuan rumah Pekan Olahraga tingkat provinsi (Porprov) X dan tuan rumah hari bhakti sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana) regional Sumatera namun KTNA memegang peran penting dalam pemantapan sistem pertanian ke depan.
“Hal itu akan terwujud bila diimbangi dengan sumber daya manusianya karena untuk mengelola hasil alam yang baik sangat tergantung sumber daya pengelolanya,” ujar Sohe.
Selain itu KTNA juga mempunyai peranan strategis membantu perekonomian keluarga yang merupakan mitra serta pendampingan yang dilakukan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian untuk menuju masyarakat lebih maju sejahtera dan berdaya guna. Panitia penyelenggara PEDA KTNA, Winarno Tohir menjelaskan, kegiatan ini merupakan momentum yang baik guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perbaikan mutu, kualitas para peserta.
“Peda KTNA merupakan pekan yang diikuti 35 peserta dari berbagai provinsi dan kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan dapat membawa nama baik masing-masing daerah,” pungkasnya. (Joe)