Home / P. ALAM / Pasokan Menurun, Harga Cabai “Pedas”

Pasokan Menurun, Harga Cabai “Pedas”

PAGARALAM,  Ampera Sumsel– Tingginya curah hujan terjadi beberapa bulan terakhir mulai menuai masalah bagi tanaman cabai. Beberapa petani cabai mengalami gagal panen, karena diguyur hujan terusmenerus. Akibatnya banyak pasokan ke sejumlah pasar tradisional di KotaPagaralam menurun bahkan tersendat, sehingga tak jarang menjadikan harga jual cabai meningkat tajam.

“Kebutuhan yang harganya kini sudah naik untuk jenis komoditi sayuran yang paling mencolok adalah cabai merah keriting,” ujar Mbah Siwo (53), seorang pedagang sayuran di bilangan pasar Terminal Nendagung, kemarin.

Dikatakan Siwo, kenaikan harga cabai merah keriting tersebut sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Dari sebelumnya di harga Rp 53 ribu per kilogram, saat ini sudah menyentuh Rp 60 ribu per kilogram.

“Ya, yang sangat mencolok kenaikan harga sayuran. Yakni cabai merah keriting sudah Rp 60 ribu per kilogram, padahal sebelumnya harga si pedas ini bertengger di harga Rp 53 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Kenaikan harga cabai merah keriting, sebut Siwo, kemungkinan besar karena pasokan cabai ke pasaran berkurang. “Kalau barangnya tidak ada, maka harga jual cabai merah jadi mahal. Tapi sebaliknya kalau barangnya banyak tentu murah,” sebutnya.

Agar tetap bisa menjual cabai merah, tambah Siwo, dirinya terpaksa mengurangi stok pembelian. Biasa dalam sehari membeli 4 kilogram – 5 kilogram cabai merah keriting, saat ini hanya bantar mengambil 1 kilogram – 2 kilogram per hari.

“Sekarang kita mengambil stok cabai merah jauh lebih sedikit jika dibanding dengan beberapa pekan lalu. Terkadang stok yang kita beli hari ini saja bisa beberapa hari baru terjual, karena konsumen juga membeli ke kita dalam jumlah sedikit,” akunya.

Senada diungkapkan Yana (40), pedagang sayuran lainnya. Menurutnya, kenaikan ini karena dipicu intensitas hujan yang menyebabkan pasokan dari petani semakin turun, hingga pedagang terpaksa menaikkan harga jualnya.

“Untuk modalnya saja kita sudah besar. Jadi mau tidak mau kita juga harus menaikkan harga jualnya, apalagi sekarang ini musim hujan, tentu saja cabai mudah busuk,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Perindustrian, Perdagangan UKM dan Pengelolaan Pasar drs Marjohan Mpd mengatakan, dipastikan jika pasokan cabai di sejumlah pasar mengalami penurunan lebih diakibatkan cuaca tak menentu, seperti intensitas curah hujan tinggi. Pastinya panen cabai oleh petani di sejumlah wilayah Pagaralam dan sekitarnya akan mengalami penurunan produksi.

“Tentunya, pasokan cabai berkurang, sedangkan permintaan tinggi akan sangat mempengaruhi harga jual cabai di pasaran yang cenderung meningkat. Meski demikian, hingga sejauh ini kenaikan harga masih dalam tahap kewajaran, daya beli masih terjangkau oleh konsumen,” katanya seraya menambahkan, jika terjadi gejolak ketidakwajaran harga cabai di pasaran, dipastikan kita akan melakukan operasi pasar guna menekan melambungnya harga di pasaran. (ald)

Check Also

Harta Kekayaan Bakal Calon Walikota, KPUD : Kami hanya menerima tidak mengetahui secara rinci berapa nominalnya

Author : Toni Ramadhani   PAGARALAM, LhL – Berdasarkan informasi laporan harta kekayaan peserta kontestasi …