LAHAT, Ampera Sumsel – Meskipun sudah seringkali terjadi kecelakaan di perlintasan Kereta Api (KA) dikawasan Lahat, khususnya dalam kota, tak juga membuat masyarakat terkesan jera atau bahkan takut. Hal ini seperti yang terlihat disebuah perlintasan KA di kawasan Pasar Lama, kemarin pagi (4/7), dimana meskipun pintu pengaman sudah jelas dalam kondisi tertutup, namun masih saja banyak pengendara, terutama sepeda motor yang ‘nyelonong’ melintasi rel KA, tanpa hiraukan bahayanya.
Hal ini sebenarnya sempat mendapat tanggapan dari masyarakat lainnya,seperti dikemukakan Feri (38), seorang pengendara mobil yang ada dilokasi saat diwawancarai kemarin. Dikatakannya, jika sudah melihat kondisi seperti ini, bahaya atau maut sepertinya memang sudah siap ditanggung oleh masing masing pengendara itu sendiri, bukan kemudian nantinya menyalahkan pihak kereta api.
“Mereka yang nekat. Jadi, jika ada apa apa, jelas merupakan resikonya sendiri, dan takkan bisa menyalahkan pihak manapun, apalagi kereta api,” pungkasnya.
Ditambahkannya, sebenarnya rambu rambu ataupun peringatan sudah banyak sekali terpasang dan tersebar di sekitar lokasi perlintasan kereta sendiri. Namun memang, terkadang justru masyarakat sendirilah yang bersikap tak sabar, hingga akhirnya nekat menjurus gegabah untuk tetap melintasi kawasan yang penuh bahaya tersebut.
“Ai pak, daripada ado apo apo, alias balak, dan nantinyo keluargo jugo yang susah, mending kami tunggu baelah, toh idak sampai behari hari jugo, yang penting selamat,” tegas Yadi (40), warga lainnya.
Terpisah, Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi Sik, melalui Kasatlantas, AKP Dani Prasetya Sik sebelumnya juga sudah mengomentari hal ini. Menurutnya, sebenarnya pihaknya melalui unit pendidikan masyarakat, sudah seringkali dan bahkan selalu disetiap kesempatan memberikan sosialisasi akan bahaya bahaya seperti diatas. Akan tetapi, semuanya jelas dikembalikan lagi ke individu masyarakatnya masing masing, apakah mereka mau selamat atau sebaliknya.
“Kami sudah sering sosialisasikan dan peringatkan langsung di lokasi, pihak PT KAI juga sudah tak bisa dipersalahkan lagi, karena mereka juga sudah banyak sekali memasang rambu rambu atau peringatan menjelang lokasi perlintasan. Semuanya jelas kembali ke masyarakatnya itu sendiri, mau selamat ya patuhi, begitu juga sebaliknya,” tegas Dani.
Naska : Imam SH
Editor : Prima