Ditambahkannya, ada kejahatan-kejahatan konfensional ataupun konflik-konflik seperti masalah tanah, perampokan, begal, curanmor, narkotika, jaringan terorisme, penyeludupan, kejahatam lingkungan hidup dan lain-lain.
“Kita semua berharap dengan koordinasi yang lebih baik ini nantinya stabilitas keamanan diwilayah Sumbagsel akan lebih baik juga,”lanjut Tito.
Kalau nantinya lebih baik, stabil dan aman. Maka Pemerintah Daerah, baik itu Gubernur, Bupati/Walikota akan dapat memacu pembangunan lebih baik lagi.
“Seperti misalnya kita lihat program Pak Gubernur untuk kegiatan Asian Games 2018. Ini harus berhasil, apapun resikonya ini demi nama baik Bangsa. Begitu juga kita sepakat untuk melakukan kunjungan yang lebih baik. Dikhusus untuk kepolisian 5 Polda ini untuk lebih bersinergi termasuk nanti mendukung Asian Games 2018,” terangnya.
Selain itu juga, Tito menegaskan untuk sepakat membangun yang lebih baik dilingkungan stakeholder, mulai dari Polri, Pemdah, Satpol PP, TNI serta unsur masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polri/TNI yang telah menjaga situasi dan kondisi di Provinsi Sumsel kondusif. “Hal ini terbukti dengan belum pernah ada terjadi kerusuhan antar etnik dan antar umat beragama,” jelasnya.
Setelah menggelar rakor, Kapolri bersama Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel melakukan pemusnahan hampir sebanyak 1.400 senjata api rakitan.
Hadir pada kesempatan ini Kabareskrim Polri, Irjen Pol. Drs. H. Ari Dono Sukmanto, AS OPS Polri, Irjen Pol Drs. Unggung Cahyono, Kajati Provinsi Sumsel, Susdiyarto Agus Praptono, Kapolda Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Marga Taufik dan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Asep Suhendar.
Kemudian hadir juga Kapolda Lampung Brigjen Pol Sudjarno, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Yovianes Mahar, Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani dan Kapolda Babel Brigjen Pol Anton Wahono Sudarminto. (Ganda)