MUARAENIM – Saat ini jalan di bawah masjid jamik PT Bukit Asam berdebu, hal ini dikeluhkan sebagian warga setempat.
“Sungguh jalan ini berdebu sejak dibangunnya taman di bawah masjid Jamik, debu yang menebal membuat kami terasa sesak, mohon kepada PTBA sesegera mungkin menyiram jalan ini,” Keluh Wawan (30) salah satu warga Tanjung Enim, Senin, 27-6-2016.
Dirinya menambahkan, sejak di bangunnya taman di bawah masjid Jamiik yang di lakukan oleh PTBA tersebut membuat kawasan tersebut terasak sesak karena debu yang berterbangan, sehingga semua orang yang melintas akan menghisap debu tersebut.
” Kasian warga yang melintas yang membawa anak kecil,harus menghisapi debu-debu tersebut setiap hari,apalagi debu itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” jelasnya.
Dikatakanya seharusnya pihak perusahaan dalam hal ini PTBA,melakukan penyiraman rutin baik di pagi hari,siang hari maupun sore hari.
” Karena di kawasan tersebut banyak warga yang melintas,dan semenjak area penambangan yang sudah mendekati kota setiap hari debu-debu tersebut bisa kita rasakan,” katanya.
Sementara itu di tambahkan oleh salah satu tokoh masyarakat Tanjung Enim,Hijazi (38),seharusnya pihak perusahaan tidak egois yang hanya mementingkan kepentingan bisnisnya saja dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar.
” Kalau bos-bos yang lewat memakai mobil bagus itu memang tidak terasa debunya,tapi coba sesekali bos-bos itu lewat menggunakan sepeda motor,mereka pasti dapat merasakan apa yang di rasakan warga,” katanya.
Di lanjutkannya tak hanya itu saja jalan yang menuju karantina juga berdebu dan rusak parah.
” jalannya rusak,berbatu dan berdebu,padahal di sanakan masih ada warga,kalau mobil-mobil perusahaan yang lewat,debunya itu menggumpal dan membuat sesak nafas jika melintasinya,” tuturnya.
Terkait hal ini lanjutnya seharusnya PTBA juga membuat himbauan kepada seluruh sopir PTBA baik minibus,maupun truk terlebih lagi alat berat yang melintasi kawasan pemukiman untuk tidak berjalan terlalu ngebut,terutama saat melintasi jalanan yang berdebu.
” Mereka memang tidak merasakan debunya karena berada di dalam mobil,tapi warga yang lewat menghisapinya,tolong perhatikan juga lingkungan sekitar,jangan hanya mau mengeruk hasil buminya saja,tapi warga yang dapat debunya,” jelasnya.
Sementara itu Dirut PTBA,melalui Sekper,Adib Ubaidila saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui hal tersebut.
” Nanti akan kita cek ke lapangan dan kita koordinasikan dengan teman-teman yang di lapangan,jika memang harus di siram,tentu akan kita lakukan penyiraman,” pungkasnya. (Zul)